Pengurus MUI Pulpis Kunjungi Tiga Kecamatan

MUII
Pengurus MUI Kabupaten Pulang Pisau foto bersama dengan Pengurus MUI Kecamatan Kahayan Kuala

BALANGANEWS, PULANG PISAU – Sebanyak 7 orang Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pulang Pisau mengunjungi tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Pulang Pisau yakni Kecamatan Maliku, Pandih Batu dan Kahayan Kuala.

Kegiatan berlangsung selama 3 hari berturut-turut sejak tanggal 29-31 Desember 2021 lalu, dengan mengambil tempat pertemuan di Kantor Urusan Agama (KUA) di kecamatan masing-masing.

Kunjungan itu dalam rangka koordinasi dan konsolidasi organisasi pada pengurus MUI Kecamatan yang mana kepengurusan MUI kecamatan saat ini sudah berakhir masa khidmatnya sehingga perlu diperbarui.

Selain itu, agenda kunjungan juga sekaligus melakukan pemantauan terhadap sejumlah aliran kepercayaan atau paham keagamaan yang beredar di masyarakat 3 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Maliku, Pandih Batu dan Kahayan Kuala.

“Kehadiran kami selain untuk bersilaturahmi melakukan konsolidasi organisasi, juga sekaligus menggali informasi tentang paham keagamaan yang ada di tiga kecamatan ini, karena menurut informasi yang kami terima ada paham keagamaan yang diawasi pemerintah di 3 kecamatan, khususnya Kecamatan Maliku dan Pandih Batu,” ujar Sekretaris MUI Pulang Pisau Khairani MHI.

Pada pertemuan dengan Pengurus MUI Kecamatan Maliku,  Wakil Ketua I MUI Pulang Pisau Ustadz H Syarbaini mengatakan, tugas MUI adalah khadimul ummah, yaitu melayani umat, bukan dilayani umat.

“Oleh sebab itu kehadiran kami disini sebagai bentuk melayani umat, menyelesaikan permasalahan umat, dengan cara-cara terhormat, tabayyun dan lainnya agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik,” ujar H Syarbaini.

Ketua Komisi Fatwa Drs KH Khairil Anwar menambahkan, bahwa tugas MUI juga memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat, merumuskan kebijakan dakwah Islam, memberikan nasehat dan fatwa, merumuskan pola hubungan keumatan, dan menjadi penghubung antara ulama dan umara.

“Terkait dengan permasalahan umat yakni adanya paham keagamaan yang diawasi pemerintah, kita meminta MUI kecamatan bisa melakukan tabayyun, tanpa mengenyampingkan persaudaraan sesama muslim, sehingga kerukunan umat Islam tetap terjaga dengan baik, MUI Kabupaten Pulang Pisau siap membantu,” kata KH Khairil Anwar.

Sementara Ketua MUI Kecamatan Maliku, H Abdul Hamid melaporkan, sejauh ini kondisi umat di Kecamatan Maliku cukup berjalan kondusif tanpa permasalahan krusial yang perlu ditindaklanjuti.

“Hubungan antar umat beragama pun cukup baik, termasuk juga hubungan dengan kawan-kawan di organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah juga berjalan dengan baik. Namun kami tetap mengharapkan bimbingan dan nasehat dari pengurus MUI Kabupaten Pulang Pisau agar ukhuwah Islamiyah di Kecamatan Maliku ini tetap terjaga,” ungkap H Abdul Hamid.

Kepala KUA Kecamatan Maliku Fahrurrajianor menambahkan, dirinya meminta agar tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam organisasi keagamaan di Kecamatan Maliku bekerjasama dan membantu kegiatan keagamaan yang menjadi tupoksi KUA, diantaranya pendataan rumah ibadah, jumlah guru mengaji dan lainnya. “Kami dari KUA selalu memperbarui data-data tersebut untuk kami laporkan ke Kementerian Agama Kabupaten Pulang Pisau,” ucapnya.

Pada pertemuan di Kecamatan Pandih Batu, Ketua MUI Kecamatan Pandih Batu H Abdul Ghofur mengungkapkan, sejauh ini kondisi keumatan yang ada di wilayah Kecamatan Pandih Batu cukup kondusif.

“Terkait adanya paham keagamaan di tengah-tengah masyarakat seperti jemaah Ahmadiyah menurut pantauan kami selama ini komunitas tersebut tidak ada kegiatan selama beberapa tahun terakhir ini karena adanya penyetopan kegiatan jemaah Ahmadiyah sesuai intruksi dari pemerintah pusat,” ujar H Abdul Ghofur.

Sedangkan untuk paham keagamaan lainnya, lanjut Abdul Ghofur sejauh ini nampaknya juga tidak berkembang atau hanya di lingkungan internal mereka saja. “Artinya tidak meluas ke orang di luar anggota mereka,” tukasnya.

Kepala KUA Kecamatan Pandih Batu H Suyanto mengatakan, bahwa selama ini hubungan antar organisasi baik NU, Muhammadiyah, LDII, Jemaah Ahmadiyah yang ada di wilayah Kecamatan Maliku masih berjalan baik dan kondusif.

“Hubungan kita sangat baik, sering bersilaturahmi antar organisasi dan juga bermusyawarah jika ada persoalan-persoalan umat yang perlu diselesaikan. “Intinya sejauh ini kondisi umat di Kecamatan Pandih Batu tetap terjaga dengan baik,” ungkap H Suyanto.

Kemudian pada pertemuan dengan Pengurus MUI Kecamatan Kahayan Kuala, Ketua MUI Kecamatan Kahayan Kuala H Abdurrahman mengatakan, kondisi umat Islam di Kecamatan Kahayan Kuala sangat kondusif, disebabkan banyaknya tokoh-tokoh agama panutan dan menjadi rujukan masyarakat muslim di Kecamatan Kuala.

“Alhamdulillah kita di Kecamatan Kahayan Kuala ini marak dengan syiar-syiar Islam dan didukung oleh tokoh-tokoh agama yang alim sehingga kondisi umat benar-benar terjaga dari paham keagamaan yang masuk ke Kecamatan Kahayan Kuala,” ucapnya.

Camat Kahayan Kuala Muhammad Daulai menambahkan, bahwa presentase umat Islam di Kecamatan Kahayan Kuala mencapai 95% lebih umat Islam. “Dan kami bersyukur di daerah kami ini banyak tokoh agama Islam yang benar-benar alim, sehingga ketika terjadi permasalahan keagamaan dapat segera diselesaikan dengan baik,” tukasnya. (nor)