Karya: Rahmi Nurfitriana
Dari balik jendela favoritku
Rintik hujan mengetuk perlahan
Seperti menerobos segala cerita
Jutaan kata di kepalaku
Di bawah langit yang masih menangis
Bahkan hingga di penghujung senja
Suasana nampak tidak menentu
Demikian hati yang dipenuhi rindu
Setiap tetes membawa kenangan
Tapi tiada kesempatan
Walau hanya sekadar menyampaikan
Kalimat asa yang tercatat dalam jiwa
Tetes demi tetes air yang jatuh
Membasahi tanah yang sunyi
Seperti air mata rindu, kataku
Yang masih sukar untuk dihentikan
Palangka Raya, 2024