Hari itu, Hany pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan. Dengan seorang diri, gadis itu melangkah dengan harap yang pasti agar kelak ia bisa membuat orang tuanya bangga. Meski berat hati, Hany harus meninggalkan desa tercintanya itu untuk sementara waktu.
Saat siang hadir bersama terik yang sangat menyengat setibanya Hany di kota besar, Hany melepas lelahnya di suatu tempat teduh. Namun, setelah beberapa saat kemudian, kawanan preman menghampirinya dengan tawa yang menyeramkan. Kawanan preman itu pun mengambil semua barang berharga yang dibawa oleh Hany.
Bersama tangis dan rasa takutnya, Hany menjatuhkan tubuhnya. Hari pertama berada di kota itu sudah menjadi hari buruk untuk Hany. Ia semakin ragu untuk melanjutkan perjuangannya, tapi tiba-tiba, bayang keluarga tercintanya terlintas di benak. Ia tak ingin mengecewakan keluarganya hanya karena satu persoalan yang sudah terjadi itu.
Dengan harapan baru,