Cerpen: Potret Kematian (2)

berhasil mengambil gambar Andrean dengan sendirinya. Dalam hasil foto itu timer kembali berjalan mundur. Andrean pun menciptakan larian lagi untuk menjauh dari segala hal yang kian menyeramkan tersebut. Hingga pada akhirnya, Andrean menjatuhkan diri di sebuah sungai. Ia berharap di kedalaman itu tak akan ada lagi hal aneh yang terjadi.

Ketika sudah cukup lama bertahan di dalam air, Andrean memberanikan diri untuk kembali ke permukaan. Andrean memeriksa keadaan di sekitar. Ia sangat khawatir jika kamera menakutkan itu kembali menghantuinya.

Pagi pun tiba dan keadaan yang lumayan membaik, Andrean kembali ke rumah sahabatnya itu. Setibanya di tempat tujuan, Andrean melihat sang sahabat berdiri kaku di depan rumah. Sang sahabat terlihat berbeda dari biasanya. Wajah pucat pasi dan tatapan kosong dari sahabatnya itu membuat perasaan Andrean kembali bersuara lain.

Dengan perlahan, Andrean mendekati sahabat terbaiknya itu,