Puisi: Sesaat Terlelap

Screenshot (143)
Gambar (Sumber: Gramedia.com)

Redam sedikit marahku
Terbelai lembut oleh sang angin
Di sebuah malam
Sesaat, sebelum lelap

Embusan mengantarkanku di sebuah kisah
Berat kata-katanya, sebab pernah menghadirkan gelisah
Erat mataku terpejam
Ketika isi kepala menari dengan riang

Bising, aku di dalam sunyi
Teriakan tertahan dalam diri
Menangis aku tanpa air mata
Seperti saat terluka, namun tidak nampak darah dan nanar

Berisik, aku ucap sendiri
Untuk hal-hal pengingat kenangan
Sebab aku telah jauh berjalan
Demi kuat melanjutkan petualangan
Palangka Raya, 2023