Budidaya Tanaman Kangkung Secara Hidroponik di Lahan Sempit

Whatsapp Image 2023 12 15 At 10.19.53 Am

Oleh: Elvi, Mahasiswi Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya

 

Hidroponik adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni “hydro” yang berarti air dan juga “ponos” yang berarti bekerja dengan air. Teknik ini bekerja dengan tidak ditanam di atas tanah seperti cara tanam pada umumnya, melainkan memakai bantuan dari air. Hidroponik adalah salah satu cara untuk melakukan budidaya tanaman. Berbagai jenis sayuran dan buah-buahan bisa dibudidayakan dengan menggunakan metode ini. Secara sederhana, ditinjau dari asal katanya, budidaya hidroponik berarti suatu metode budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Budidaya hidroponik memanfaatkan air/larutan mineral bernutrisi yang diperlukan oleh tanaman dan bahan lainnya sebagai pengganti media tanah. Bahan-bahan pengganti media tanah diantaranya seperti serabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan genteng/batu bata, serbuk kayu, dan lain sebagainya. Metode ini tidak menggunakan media tanam tanah namun diganti dengan menggunakan media air yang mengandung nutrisi serta mineral tertentu untuk menjadi media tanam. Menanam dengan teknik hidroponik adalah cara yang ramah lingkungan karena prosesnya menggunakan bahan-bahan alam dan tidak menggunakan pestisida secara berlebihan. Karena prosesnya yang organik, maka sayur dan buah hasil budidaya hidroponik cenderung lebih sehat.

Berikut ini beberapa kelebihan dari hasil tanaman hidroponik yaitu :

  1. Lebih hemat
  2. Memaksimalkan Lahan terbatas
  3. Ramah lingkungan
  4. Tidak merusak tanah
  5. Hasil bisa dimakan keseluruhan
  6. Akar tanaman bisa diperiksa/dikontrol pertumbuhannya
  7. Pertumbuhan lebih cepat
  8. Tidak bergantung pada musim
  9. Menghemat pemakaian pupuk
  10. Tidak perlu banyak tengah
  11. Lingkungan lebih bersih
  12. Hama penyakit sedikit

Adapun Keunggulan dari bertanam Secara Hidroponik menurut Asnarni Lubis dalam bukunya Modul Biologi diantaranya sebagai berikut :

  1. Solusi terbaik untuk menyalurkan hobi bercocok tanam
  2. Tidak perlu menggunakan pupuk yang banyak sehingga lebih hemat
  3. Penggunaan air jauh lebih sedikit
  4. Lingkungan budidaya tanaman jadi lebih besar
  5. Dapat ditanam di mana saja dan tidak membutuhkan pencahayaan yang banyak.
  6. Bebas dari hama dan penyakit
  7. Apabila tanaman hidroponik untuk tujuan komersil maka dapat dijual dengan lebih tinggi karena kualitasnya yang tinggi.

Jenis Metode Hidroponik

Setelah mengetahui definisi, kelebihan, dan keunggulannya, kamu juga harus mengetahui jenis-jenis metode hidroponik,yaitu :

  1. Aeroponic System

Cara kerjanya yakni larutan nutrisi dari penampungan disemprotkan melalui nosel langsung ke akar, sehingga akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang terukur serta oksigen. Secara berkala akar akan selalu disemprotkan menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar akar tanaman tetap basah.

  1. Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation)

Cara kerjanya sederhana yaitu dengan menggunakan timer untuk mengontrol kerja pompa air. Pada saat pompa air dihidupkan, pompa meneteskan nutrisi ke masing-masing tanaman, air irigasi diberikan perlahan-lahan dengan tetesan terputus-putus atau terus menerus berupa aliran tipis atau semprotan kecil.

  1. Nutrient Film Technique

Sistem ini secara terus menerus mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya selama minimal 10 hingga 14 jam setiap harinya. Nutrisi ini mengalir melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian kembali lagi ke penampungan air dan begitu seterusnya.

  1. Flood and Drain System

Jenis hidroponik ini dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan nutrisi sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam penampungan, begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer.

  1. Wick System

Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada bagian-bagian yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan perantara sejenis sumbu, seperti kain flanel atau bahan lainnya.

Jenis Tanaman Hidroponik

Ada beberapa tanaman yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan metode hidroponik, di antaranya :

  1. Selada
  2. Tomat
  3. Mentimun
  4. Bayam
  5. Pakcoy
  6. Seledri
  7. Kangkung
  8. Bawang Merah
  9. Semangka
  10. Melon
  11. Stroberi

Cara Membuat Tanaman Hidroponik

         Bagi kamu yang ingin membuat tanaman hidroponik, berikut adalah contoh cara membuat tanaman hidroponik dengan media tanam arang sekam. Berikut ini langkah-langkahnya.

  1. Siapkan bahan-bahan yang terdiri dari ray untuk penyemaian, benih sayuran, arang sekam, dan juga polybag.
  2. Masukkan arang sekam ke dalam polybag.
  3. Masukkan benih satu per satu ke lubang tanam.
  4. Taburkan kembali arang sekam secukupnya untuk menutup benih.
  5. Siram benih dengan semprotan agar media tanam tidak terhambur-hambur.
  6. Tutup tanaman dengan plastik hitam selama kurang lebih dua hari.
  7. Setelah itu, buka tutup plastik dan lihat benih yang sudah tumbuh.
  8. Letakkan tanaman di tempat yang terkena sinar matahari.
  9. Lakukan penyiraman secara berkala.

Budidaya tanaman dengan teknik hidroponik ini sangat mudah. Kita bisa melakukannya di sekitar rumah tanpa membutuhkan lahan yang luas. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya dengan metode hidroponik ini adalah cahaya, oksigen, ketersediaan udara, dan nutrisi. Inti dari teknologi hidroponik adalah pemberian larutan hara –sebagai sumber makanan bagi tanaman– di zona perakaran, di mana tanaman tersebut ditanam pada media tertentu dengan menggunakan air sebagai pengganti tanah. Larutan hara yang diberikan berupa nutrisi A (kalsium, kalium, nitrogen, zat besi) dan nutrisi B (kalium, nitrogen, pospor, magnesium, sulfur, mangan, Zn, Cu, Mo, boron) yang dibutuhkan tanaman.  Nutrisi A dan B untuk tanaman hidroponik ini banyak dijual di pasaran.

Di antara beberapa sistem hidroponik yang banyak dipraktekkan pada saat ini, sistem yang paling sederhana, murah, dan mudah dilakukan adalah hidroponik dengan sistem rakit apung dan sistem sumbu. Hidroponik dengan sistem rakit apung merupakan sistem yang menggunakan bak berisi air dengan meletakkan bibit sayuran di atas sterofoam yang dilobangi sesuai dengan jarak tanamnya. Pada sistem ini diperlukan aerator untuk mengatur sirkulasi udara, dikarenakan tidak adanya jarak antara akar tanaman dengan udara. Sedangkan sistem sumbu merupakan sistem yang mengadopsi sistem pada kompor minyak, di mana bak berisi udara diberi tutup (sterofoam) yang dilobangi sesuai dengan diameter net pot yang digunakan. Pot jaring diberi sumbu sebagai alat penghubung untuk mentransfer nutrisi ke tanaman. Jarak antara air dengan net pot kira-kira 5-8 cm. Net pot ini akan menjadi wadah tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Jika dibandingkan dengan menanam suatu tanaman secara langsung di tanah, hasil yang dapat dipanen dari penanaman dengan teknologi hidroponik lebih bersih dan aman jika langsung dikonsumsi. Teknologi ini juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida dan menjadikan lingkungan lebih indah. Kesimpulannya, hidroponik adalah cara menanam tanpa menggunakan media tanah. Cara ini merupakan solusi untuk menanam dengan ruang atau lahan yang sempit.