BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus berkomitmen memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu melalui pengembangan Sekolah Rakyat.
Program ini merupakan bagian dari upaya nyata pemerintah untuk memastikan tidak ada anak di Kalteng yang tertinggal dalam memperoleh pendidikan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalteng, Eddy Karusman, mendampingi Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran saat meninjau Sekolah Rakyat rintisan di Palangka Raya, Rabu (29/10/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Eddy memastikan bahwa fasilitas pendidikan yang tersedia telah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
“Fasilitasnya sudah cukup lengkap, ini sesuai standar Kementerian Sosial untuk sekolah rintisan. Dari target jumlah siswa, ada tiga rombongan belajar. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi,” ujar Eddy Karusman kepada awak media.
Menurut Eddy, saat ini terdapat empat sekolah rakyat rintisan di Kalimantan Tengah, masing-masing di Palangka Raya, Katingan, Gunung Mas, dan Kotawaringin Timur (Kotim).
“Untuk sementara masih empat sekolah rintisan. Sementara yang lain proposalnya sudah diajukan ke Kementerian Sosial,” jelasnya.
Ia menambahkan, secara nasional setiap kabupaten dan kota ditargetkan memiliki satu sekolah rakyat. Namun, setiap pengusulan pembangunan sekolah rakyat harus memenuhi sejumlah persyaratan administrasi dan teknis yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
“Informasi yang saya terima, setiap kabupaten/kota harus memiliki sekolah rakyat, dengan syarat yang harus dipenuhi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Eddy menegaskan bahwa peran Pemerintah Provinsi Kalteng adalah melakukan pembinaan, pendampingan, serta meneruskan informasi dari kementerian ke pemerintah kabupaten dan kota.
“Selama ini kami melakukan monitoring dan mendorong kabupaten/kota agar lebih aktif mengajukan proposal sekolah rakyat. Proposal dari daerah sudah masuk semua, tinggal menunggu proses verifikasi,” katanya.
Meski begitu, masih terdapat beberapa hal yang perlu dilengkapi, terutama penyelesaian status lahan yang menjadi salah satu persyaratan utama pembangunan.
“Kami menunggu jadwal verifikasi yang pasti dan penyelesaian status lahan yang harus dipenuhi. Untuk rintisan yang ada sekarang, selain di Palangka Raya, juga di Katingan, Gunung Mas, dan Kotim yang sedang dalam proses persiapan pembangunan tahun 2026,” pungkas Eddy.
Melalui program ini, Pemprov Kalteng berupaya memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan, sekaligus memperkuat semangat keadilan sosial di seluruh wilayah Bumi Tambun Bungai. (asp)
 
 









