Balanganews.com – Pandemi Covid-19 yang masih terus berkepanjangan, tampaknya membuat Singapura akan membuat kebijakan baru. Prioritas Pemerintah negara itu dalam beberapa bulan ke depan adalah mempersiapkan warganya untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
Negara itu dilaporkan menghentikan pemberlakuan peraturan ketat untuk menghentikan penularan virus corona, dan akan memperlakukannya layaknya penyakit endemik seperti flu biasa.
Mengutip dari Indozone, saat ini, Singapura sedang persiapkan road map kehidupan warganya untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19,
Selain itu, akan diterapkan aturan tidak akan ada karantina pelancong, dan tidak perlu diisolasi bagi yang sudah kontak dengan penderita.
Singapura juga berencana untuk tidak lagi mengumumkan jumlah kasus harian Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh tiga pejabat yang memimpin gugus tugas penanganan Covid-19 di Singapura. Yakni, Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung.
“Sudah 18 bulan sejak pandemi dimulai dan warga kita lelah dengan peperangan ini. Semua bertanya, kapan dan bagaimana pandemi berakhir,” kata mereka dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Straits Times, kemarin.
“Kabar buruknya, Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang. Kabar baiknya adalah, itu mungkin untuk hidup normal di tengah-tengah Covid,” imbuh pernyataan itu.
Itu artinya, virus corona pemicu Covid-19 akan terus bermutasi dan dengan demikian bertahan bersama masyarakat.
Sebuah road map tengah dibuat agar Singapura bisa beralih ke new normal. Pencapaian itu bisa diraih seiring dengan program vaksinasi.
Seperti kebanyakan negara, Singapura memiliki puncak kasus Covid-19 pada awal tahun lalu hingga mencapai 600 kasus sehari pada pertengahan April. (indozone/ari)