Lapas Narkotika Gelar Razia Bersama

IMG 20230829 WA0058

BALANGANEWS, KASONGAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika kelas II A Kasongan gelar razia bersama TNI, Polri, BNK dan Satpol PP terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas setempat, Senin malam (28/8/2023).

Puluhan petugas Lapas setempat, seperti anggota TNI (Kodim) 1019/Katingan), Polres Katingan, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Katingan dan Satpol PP dan Damkarmat Kabupaten Katingan saat menggelar razia, pada malam itu, tidak hanya menggeledah beberapa sudut kamarnya saja, tapi di beberapa bagian badan WBP nya pun tak luput dari penggeledahan.

Selanjutnya, dari hasil razia yang digelar pada malam itu, meskipun tidak ditemukan satu unit HP dan obat-obat terlarang, namun petugas menemukan sejumlah sendok makan, tali, gunting, selang, kartu domino dan kartu remi serta beberapa peralatan yang dianggap terlarang keberadaannya di kamar WBP tersebut.

Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Kasongan, Ahmad Hardi saat dikonfirmasi terkait digelarnya razia pada malam itu, kepada sejumlah awak media mengatakan, tujuan dari razia tersebut adalah, untuk menciptakan kondisi yang aman, tertib dan kondusif di Lapas Narkotika ini. “Karena, jika tidak aman di Lapas ini, dikhawatirkan akan berdampak pula terhadap masyarakat,” kata Ahmad Hardi.

Jika dibanding dengan temuan saat digelarnya razia di Lapas Narkotika ini beberapa bulan yang lalu menurutnya, temuannya drastis menurun. “Salah satu contohnya, kalau razia beberapa bulan yang lalu kita menemukan beberapa unit HP, tapi pada razia kali ini, tidak satu unit pun yang kita temukan,” ujarnya.

Ini semua menurutnya berkat semua petugas kita selalu intens dalam mendeteksi ke semua WBP yang ada di Lapas ini. Selain itu, juga berkat kesadaran dari WBP itu sendiri. Artinya, mereka mengakui bahwa ada sejumlah barang atau peralatan yang tidak diperbolehkan dibawa ke Lapas ini. Apalagi sampai ke kamar.

Menjawab pertanyaan media, dirinya mengakui bahwa, beberapa kamar yang disediakan untuk WBP di Lapas Narkotika kelas II A Kasongan ini memang kurang. Dan bahkan sangat kurang. Kamar yang disediakan, kapasitas maksimalnya hanya untuk 200 WBP saja, namun faktanya WBP yang ada sampai saat ini berjumlah sekitar 735 orang. “Artinya, hampir empat kali lipat dari kamar yang ada saat ini,” akunya, seraya berharap ke depannya dapat diperluas lagi. (abu)