Sebenarnya baik susu sapi maupun susu kedelai memiliki keunggulannya masing-masing. Supaya mendapatkan manfaat yang utuh ada baiknya kamu mengkombinasikan keduanya. Sayangnya tidak semua orang bisa mengonsumsi susu sapi, bila kondisi tubuh tidak memungkinkan dimana intoleran terhadap laktosa akan memberikan gangguan pencernaan seperti diare, mual, perut kembung saat mengonsumsi susu sapi.
Perbedaan paling jelas antara susu sapi dan kedelai adalah kandungan kalsiumnya. Pada susu sapi kandungan kalsiumnya lebih tinggi demikian juga kandungan Vitamin B12 yang tidak terdapat pada sumber-sumber protein non daging.
Ada banyak manfaat Vitamin B12 yang perlu untuk diketahui seperti penghasil sel darah merah, menjaga kesehatan kulit serta mata, berperan aktif dalam proses sintesis DNA tubuh, mengatur sistem saraf, mencegah penyakit jantung serta meningkatkan stamina tubuh.
Namun bukan berarti susu sapi selalu lebih unggul ketimbang susu kedelai. Justru pada susu kedelai ada kelebihan yang tidak dimiliki susu sapi, yaitu kandungan mangan. Karena itu, susu kedelai tidak menyebabkan sembelit saat dikonsumsi banyak. Susu kedelai juga mengandung lebih banyak mangan sehingga berkhasiat untuk kesehatan tulang, menangkal radikal bebas, membantu metabolisme, membantu penyerapan vitamin, aktivasi enzim dan membantu proses pencernaan.
Konsumsi Susu Ideal
Setiap orang dalam segala usia membutuhkan susu sebagai pelengkap nutrisi dalam tubuhnya. Dan Takaran susu yang dibutuhkan untuk dikonsumsi sejatinya akan lebih baik bila disesuaikan dengan usia. Untuk usia 11-18 tahun takaran susu yang pas untuk dikonsumsi perharinya adalah 200-250 ml. Sedangkan 19-50 tahun ada baiknya mengonsumsi 200 ml susu demikian juga dengan orang yang berusia di atas 50 tahun.
Banyak yang menyangka usia dewasa tidak membutuhkan susu. Justru usia dewasa tetap membutuhkan susu, hanya jenis susunya saja yang berbeda. Orang dewasa membutuhkan susu yang tinggi protein dan kalsium serta rendah lemak. Kandungan ini diperlukan sejatinya sebagai “tabungan” bagi tubuh.
Usia yang semakin bertambah dapat melambatkan metabolisme serta penyerapan nutrisi yang biasanya terdapat dari makanan yang kita makan. Nah, justru susu adalah sumber protein dan kalsium yang mudah diserap dalam tubuh sehingga sangat disarankan untuk dikonsumsi secara rutin.
Waktu yang paling pas untuk mengonsumsi susu adalah pagi hari. Ini dikarenakan pagi adalah waktu dimana memulai hari dan dibutuhkan banyak energi untuk melakukan beragam aktivitas. Konsumsi susu pada pagi hari sejatinya dapat menjadi sumber energi dan meningkatkan daya tahan serta stamina fisik untuk melakukan kegiatan sepanjang hari.
Minum susu di pagi hari juga bisa menjadi pengganti nutrisi yang digunakan tubuh sepanjang hari sehingga tubuh tetap fit dalam menjalankan aktivitas dan kegiatan.
Bila konsumsi susu untuk orang dewasa adalah sebagai pelengkap, untuk anak-anak, susu adalah nutrisi esensial untuk membantu pertumbuhan tulang, meningkatkan daya tahan tubuh serta kemampuan kognitif anak. Sayangnya kebiasaan minum susu belum menjadi kewajiban di Indonesia, dan sudah seharusnya ritual minum susu ini menjadi budaya yang tidak boleh diluputkan.
Untuk anak-anak, kurang minum susu bisa membuat anak kurang gizi sedangkan pada orang dewasa bisa kekurangan kalsium dan Vitamin D sehingga lebih cepat mengalami keropos tulang dan tulang punggung rentan terhadap penyakit. (halodoc)