BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) telah menyiapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD 2025 untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rawan terjadi di sejumlah wilayah, terutama memasuki musim kemarau.
Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng, Bryan Iskandar, mengungkapkan bahwa Gubernur Kalteng secara intensif telah menggelar rapat koordinasi lintas instansi sebagai langkah strategis menghadapi ancaman karhutla di daerah.
“Memang akhir-akhir ini Pak Gubernur selalu melakukan rapat koordinasi terkait kebakaran lahan,” ujar Bryan, baru-baru ini.
Politisi Partai Nasdem itu menyebut bahwa anggaran BTT yang disiapkan dalam APBD 2025 cukup besar dan diarahkan khusus untuk menangani potensi karhutla.
“Biaya tidak terduga di APBD 2025 cukup besar, khusus menangani karhutla,” ucapnya.
Meski belum menyampaikan nominal anggaran secara rinci, Bryan menegaskan bahwa dana tersebut menjadi salah satu prioritas pengeluaran daerah untuk mendukung penanganan cepat dan efektif di lapangan.
“Saya belum copy itu, tapi besar,” imbuhnya.
Bryan juga menekankan pentingnya sinergi antara instansi pemerintah, aparat keamanan, dan lembaga terkait seperti BPBD dalam memetakan serta merespons cepat titik-titik rawan kebakaran.
“Komunikasi, sinergitas, dan kolaborasi lintas instansi, Polda, dan BPBD sangat penting dilakukan agar titik-titik merah atau hotspot bisa diantisipasi secara dini,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa penanganan karhutla tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah. Peran aktif masyarakat dinilai sangat penting untuk mencegah terjadinya pembakaran lahan secara sembarangan.
“Kami minta masyarakat ikut berperan aktif mencegah kebakaran lahan, jangan membakar untuk membuka lahan pertanian. Ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan kesehatan dan lingkungan,” kata Bryan.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan tokoh masyarakat, kepala desa, dan kelompok tani dalam memberikan pemahaman dan edukasi kepada warga terkait bahaya karhutla.
Pemerintah daerah, lanjut Bryan, akan terus melakukan sosialisasi serta patroli sebagai upaya preventif yang berkelanjutan di lapangan.
“Kalau semua pihak saling mendukung dan disiplin, saya yakin karhutla tahun ini bisa kita tekan secara signifikan,” pungkasnya. (asp)