Sowan Ulama Dalam Pagar, Edy Dipakaikan Gamis Peninggalan Datuk Kalampayan

Foto 1 : Foto bersama Tuan Guru H Ahmad Daudi Al-Irsyadi. Foto 2 : Cawagub Kalteng H Edy Pratowo dipakaikan gamis dan sorban peninggalan Datuk Kalampayan yang sudah berusia 300 tahun lebih.

BALANGANEWS, BANJARMASIN – Usai mengikuti Debat Publik Kedua di Jakarta, Calon Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo menyempatkan diri mengunjungi ulama di Desa Dalam Pagar Martapura, Kalsel, Jumat (20/11/2020).

Edy ditemani Sekretaris Tim Kampanye Sugianto-Edy Kabupaten Pulang Pisau H Ahmad Fadli Rahman dan sejumlah rombongan yang mendampinginya saat mengikuti debat di iNews TV Jakarta, Kamis malam (19/11/2020).

“Alhamdulillah, debat tadi malam berjalan lancar sesuai harapan, berkat doa masyarakat Kalteng, dan sepulang dari Jakarta pagi Jumat, saya menyempatkan diri sowan kepada ulama sekaligus saudara angkat kami Tuan Guru H Ahmad Daudi Al-Irsyadi atau kerap disebut Guru Daudi, di Dalam Pagar Martapura, Kalsel,” ujar Edy.

Selain bersilaturahmi dengan ulama, Edy juga minta didoakan pada Guru Daudi agar diberikan kemudahan dan perlindungan dari Allah SWT dalam melewati setiap tahapan Pilkada Kalteng.

“Beliau (Guru Daudi) adalah ulama kharismatik di Martapura, Kalsel. Banyak pejabat sowan ke rumah beliau untuk didoakan, jadi kami juga melakukan hal sama, intinya dalam hidup ini, selain ikhtiyar kita juga berdoa dan minta doakan dari ulama agar apa yang kita lakukan semakin berkah,” ucapnya.

Cawagub H Edy Pratowo dan H Ahmad Fadli Rahman saat berbincang dengan Guru Daudi.

H Ahmad Fadli Rahman yang mendampingi Edy Pratowo mengatakan, hubungan Edy Pratowo dengan Guru Daudi ini sudah lama sejak orang tua Guru Daudi yang juga seorang ulama masih hidup.

“Pak Edy memang sering sowan ke rumah beliau untuk didoakan dan minta nasehat Guru Daudi, saya kira ini sangat baik seorang pemimpin minta doa dari ulama agar segala perbuatan dan niat kita ada yang meluruskannya,” ungkap Fadli.

Guru Daudi sendiri, lanjut Fadli, merupakan zuriyat Datuk Kalampayan Syekh Muhammad Arsyad Albanjari yang ke 7. “Ayah beliau adalah Tuan Guru HM Irsyad Zein bin H Muhammad Zein (Almarhum) yang merupakan juriyat ke 6 dari Datuk Kalampayan,” terang Fadli.

Usai meminta doa kepada Guru Daudi, Edy Pratowo juga menyempatkan diri melihat benda-benda bersejarah peninggalan Syekh Muhammad Arsyad Albanjari berupa baju gamis, sorban dan Alquran hasil tulisan tangan Syekh Muhammad Arsyad Albanjari yang sudah berusia 300 tahun lebih.

Edy diperkenankan untuk memakai  baju gamis dan sorban peninggalan datuk Kalampayan tersebut dan dipersilakan pula membaca ayat Quran hasil tulisan tangan Syekh Muhammad Arsyad Albanjari.

Sebelum mengikuti debat publik kedua di Jakarta, H Edy Pratowo juga menyempatkan diri berziarah ke makam Habib Husein Bin Abu Bakar Alaydrus Luar Batang, Sohibul Wilayah  Jakarta dan minta doakan dengan zuriyat Habib Husein Luar Batang yang menjadi juru kunci makam. (nor)