PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalimantan Tengah Shalahuddin memastikan bahwa kemiringan di Jembatan Kahayan, yang sempat dilihat sejumlah masyarakat bukan karena rusak, melainkan karena diangkat menggunakan peralatan berbobot 400 ton.
Peralatan tersebut sejenis dongkrak yang dipergunakan untuk mengangkat saat dilakukan pembongkaran dan penggantian mortar sebagai dudukan elastomer bearing Kahayan maupun elastomer bearing pada pilar P5 dan P6, kata Shalahuddin melalui sambungan telepon di Palangka Raya, Rabu.
“Sekarang ini kami memang sedang melakukan pemeliharaan jembatan kahayan. Mulai dari pengecatan hingga mengganti mortar dan elastomer bearing. Mortar dan elastomer bearing harus diganti minimal 15 sampai 17 tahun. Kondisinya kan sudah lebih dari 17 tahun belum pernah diganti,” beber dia.
Dikatakan, dalam membongkar dan memasang satu mortar maupun elastomer bearing membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Ketika dilakukan pemasangan itu, kondisi jembatan kahayan terkesan miring, padahal hanya karena adanya peralatan berbobot 400 ton sedang melakukan pengangkatan.
Shalahuddin menduga kemiringan saat pengangkatan jembatan itu yang dilihat sebagian masyarakat dan langsung mendokumentasikan serta menyebarkan ke media sosial, sehingga menimbulkan kehebohan seakan-akan ada kerusakan.
Baca juga: Beredar informasi Jembatan Kahayan ditutup, ini penjelasan PUPR Kalteng
“Kami pastikan, kondisi jembatan tidak ada yang rusak. Kondisinya baik dan layak untuk dilintasi kendaraan. Jadi, kami berharap masyarakat tidak perlu khawatir saat melintasi jembatan kahayan,” ucapnya.
Dirinya juga memastikan bahwa tidak ada penutupan total terhadap jembatan kahayan. Hanya, pihaknya mengharapkan kesabaran masyarakat untuk tidak melintas saat dilakukan pembongkaran dan pergantian mortar dan elastomer bearing jembatan kahayan, dan selesai sekitar seminggu kedepan.
“Tidak lama juga, hanya 10 sampai 20 menit saja. Setelah itu, kendaraan dipersilahkan melintasi jembatan kahayan. Pemeliharaan jembatan Kahayan itu kan untuk kenyaman kita bersama juga,” kata Shalahuddin.
Sebelumnya, Kasi Pembangun Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kalteng Rizky Bajuri mengatakan bahwa pihaknya dalam melakukan pengerjaan pemeliharaan jembatan kahayan, sudah mempertimbangkan tingkat kesibukan lalu lintas masyarakat.
Dia mengatakan perbaikan dan pemeliharaan dilakukan dari pukul 08.00 wib hingga 11.wib. Pemilihan waktu itu pun karena arus lalu lintas di Kembatan Kahayan relatif sedikit dibandingkan jam lainnya.
“Namun, karena ada sejumlah kendaraan berada di pinggiran jembatan kahayan yang bertugas membantu perbaikan, maka arus lalu lintas sedikit terganggu,” demikian Rizky. (*)
Leave a Reply