Pemda Bagikan Seragam Sekolah Gratis, Ini Warning dari DPRD Kotim

SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rudianur mengingatkan pemerintah daerah setempat agar pembagian seragam sekolah gratis harus tepat sasaran, untuk murid Sekolah Dasar dari keluarga tidak mampu.

“Harus benar-benar didata secara rinci supaya yang mendapatkan bantuan seragam sekolah gratis ini adalah murid yang benar-benar tidak mampu sehingga membawa manfaat besar bagi mereka. Bagi keluarga tidak mampu, bantuan ini tentu sangat berharga,” kata Rudianur di Sampit, Jumat (1/11/2019).

Pembagian seragam sekolah gratis merupakan upaya pemerintah untuk membantu masyarakat di bidang pendidikan. Awalnya pembagian seragam gratis ini ditujukan untuk seluruh murid Sekolah Dasar, namun karena keterbatasan anggaran akhirnya bantuan ini diprioritaskan untuk murid dari keluarga tidak mampu.

Anggaran pengadaan seragam sekolah gratis tersebut sudah disetujui pada APBD Perubahan 2019 sebesar Rp5,6 miliar. Program ini diharapkan segera direalisasikan sebelum pelaksanaan anggaran tahun ini berakhir.

Politisi Partai Golkar berharap Dinas Pendidikan melakukan pendataan secara teliti terhadap murid yang akan menerima seragam sekolah gratis tersebut, khususnya di kawasan pelosok. Pihak sekolah juga diminta memberikan data yang valid terkait calon penerima bantuan seragam sekolah gratis tersebut.

Dia mendukung penyaluran bantuan seragam sekolah gratis menjangkau hingga ke kawasan pelosok karena banyak murid yang membutuhkan bantuan seragam tersebut. Bagi murid di kawasan pelosok, bantuan tersebut sangat diharapkan sehingga mereka bisa memiliki seragam yang layak.

Rudianur mewanti-wanti agar jangan sampai ada keluarga mampu ikut menerima bantuan seragam gratis tersebut. Masyarakat dengan ekonomi mapan diharapkan tidak ikut memanfaatkan bantuan yang sebenarnya mereka masih mampu untuk membelinya sendiri.

“Kami mengakui program ini bagus karena sangat membantu masyarakat. Makanya program ini harus diawasi agar benar-benar tepat sasaran. Jangan sampai pendistribusiannya bermasalah atau tidak tepat sasaran karena bisa menimbulkan masalah baru,” kata Rudianur.

Pembagian seragam sekolah gratis diharapkan membantu mengurangi beban masyarakat dalam membiayai sekolah anak-anak mereka. Harapannya, program ini dapat mendukung pengurangan angka putus sekolah.

Rudianur menilai masih banyak program yang harus dijalankan untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan hingga ke pelosok. Selain infrastruktur pendidikan seperti ruang kelas dan lainnya, bantuan langsung terhadap siswa seperti perlengkapan sekolah, juga dibutuhkan demi kelancaran mereka menjalani pendidikan. (ant/ari)