Pemerintah Imbau Pemilih Cermat Hadapi Janji Manis Parpol

BALANGANEWS, PURUK CAHU – ​Berbagai macam cara bim salabim asal jadi, sering umbar janji – janji manis, jauh dari rasa pahit, tebar pesona mulai diambil dan dilakukan oleh para pemain politik. Melalui penayangan, penyiaran, pemberitaan dalam memberikan daya tarik untuk menarik simpati masyarakat yang bertujuan agar dipilih melalui masyarakat pemilih.

Untuk menyikapi dan membendung hal – hal seperti itu, Pemerintah sering kali mengimbau kepada masyarakat pemilih untuk meminta agar cerdas, cermat dan meneliti dalam menyikapi untuk menerima tawaran janji – janji dari para politikus atau pun Partai Politik (Parpol) yang bergerilya mencari massa pada akhirnya hanya mengakomodir kepentingan sendiri atau kelompok tertentu dan lain sebagainya tanpa mempedulikan nasib masyarakat yang telah memberikan kepercayaan, amanah dan apa pun sebutnya saat menjalankan tugas.

Apa saja yang membuat hal – hal tersebut terjadi, Balanganews.com dan awak media lain mencoba mengupasnya.

Pertama, bisa dikedepankan adalah tidak berperannya Partai Politik (Parpol) dalam menjalankan ideologi Partai. Sehingga muncul Politikus – Politikus karbitan yang suka menebar janji. Jenis Politikus seperti ini tersebar dari Partai Politik (Parpol) Nasionalis hingga Agamais. Di samping hilangnya ideologi dan Visi Misi Partai Politik (Parpol) dalam mengawasi peran Kadernya dalam berpolitik, juga karena lemahnya Kaderisasi yang terjadi pada Partai Politik (Parpol) tersebut.

Maka demikian, dapat dikatakan dan disimpulkan adanya hubungan antara peran Partai Politik (Parpol) terhadap perilaku dan tingkah laku para Kader atau para Politikus tersebut.

Para pengamat Politik pernah membicarakan penyakit yang sedang diidap para politikus, untuk sekarang apakah pernah melihat mungkinkah ada obat yang diberikan untuk para politikus yang memiliki citra buruk yang ditutup – tutupi dengan perilaku baiknya.

Apakah masih ada kekuatan moral dan akal sehat, padahal berkali – kali para calon pemimpin mendatangi masyarakat memberikan janji manis dengan ingin mensejahterakan masyarakat itu sendiri.

Namun pada saat terpilih pengamatan Balanganews.com, ada ditemukan semua janji – janji manis itu melayang seakan tidak ada mengucapkan janji – janji tersebut sebelumnya, padahal mereka telah mengucapkannya sendiri. Memang lucu ya, apakah hanya sekedar melawak saja.

Pernah ada Balanganews.com serta awak media lainnya menemukan, saat ada calon pemimpin berkampanye meminta dan ironisnya sambil bermohon agar dipilih masyarakat. Lalu masyarakat mengangkat suara agar janji dipenuhi dahulu sebelum pemilihan digelar tepat pada waktunya sesuai jadwal oleh penyelenggara untuk menghindari ketakutan yang sebelum – sebelumnya yang melupakan semua janji ketika mereka telah terpilih.

Kemudian lagi, apabila calon pemimpin itu sudah berusaha menepati janjinya namun tidak berhasil karena banyak faktor luar yang terjadi. Misalnya seorang calon pemimpin berjanji menuntaskan infrastruktur pembangunan jalan dan perbaikan jalan, analisisnya padahal masih dalam waktu yang cukup selama 5 (lima) tahun memimpin, namun sering kali hal tersebut tak kunjung selesai – selesai juga, kasian masyarakat.

Bagaimana menghadapi Janji Politik (Japol) seperti itu, solusinya masyarakat semestinya sadar bahwa tidak seharusnya langsung mempercayai akan janji – janji tersebut karena bisa saja hal tersebut. Yang artinya, kita selaku masyarakat hanya bisa menunggu bukti dari janji tanpa bisa menuntut ke Pengadilan atas hak yang telah mereka ucap sebagai janji.

Dilain pihak, sebagian masyarakat berharap “Mungkin masih ada pemimpin yang memiliki hati nurani untuk menepati janji,” tutupnya. (Sam)