BPBPK Kalteng Catat Hingga Saat Ini 970 Hotspot Titik Api

gbr4
Plt. Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng, Ahmad Toyib saat menghadiri Rakor Pemantapan Rencana Penanganan Darurat Karhutla di Wilayah Provinsi Kalteng Tahun 2023, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng

, – Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib mengatakan, hingga saat ini ada sebanyak 970 hotspot titik api, yang tersebar pada 14 kabupaten/kota.

“Hingga sampai dengan 4 Juni 2023 khususnya terkait dengan titik panas dan kejadian . Berdasarkan data karhutla yang terus dipantau Posko Krisis Karhutla Provinsi Kalimantan Tengah, titik panas berdasarkan data dari hotspot BRIN sebanyak 970 hotspot, yang tersebar pada 14 kabupaten/kota,” ucapnya, Senin (5/6/2023).

Sedangkan kejadian karhutla yang dilaporkan di Kabupaten/Kota, ungkap Ahmad Toyib sebanyak 161 kejadian, yang tersebar pada 11 kabupaten/kota kecuali Barito Timur, Gunung Mas, dan Seruyan.

“Fakta bagi kita semua, pada dari bulan April hotspot sebanyak 220 hotspot, maka pada bulan Mei 2023 mengalami peningkatan menjadi 375, sedangkan kejadian karhutla pada bulan April 2023 sebanyak 16 kejadian, pada bulan Mei 2023 meningkatkan menjadi sebanyak 51 kali,” tuturnya.

Ahmad Toyid menuturkan, jika memperhatikan prakiraan dari bahwa wilayah Provinsi Kalimantan Tengah seluruh akan memasuki pada Dasarian II Juni 2023.

“Ini menjadi peringatan serius bagi kita terhadap kemungkinan peningkatan karhutla,” tegasnya.

Ia menambahkan, sebagai tindak lanjut Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla, maka sejak tanggal 31 Mei 2023, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah dengan menggunakan Anggaran Rutin dari DBH-DR telah mengaktifkan Pos Lapangan sebanyak 35 Pos Lapangan yang tersebar di 8 Kabupaten/Kota, 31 kecamatan prioritas, dengan melibatkan sebanyak 245 personil hari, yang berasal dari Babinsa, Bhabinkamtibmas dan anggota masyarakat setempat.

“Pos Lapangan bertugas untuk melaksanakan patroli, sosialisasi, deteksi dini dan pemadaman dini karhutla. Pos Lapangan dalam melaksanakan tugasnya tetap dikoordinasikan dan dikomando Satgas Kabupaten/Kota dan Kecamatan setempat,” imbuhnya.

Ahmad Toyib menyebutkan, berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021-2026, terdapat 87 kecamatan yang merupakan daerah risiko tinggi karhutla, yang tersebar pada 13 kab/kota, kecuali Kabupaten . Secara khusus dengan mempertimbangkan penyebaran lahan .

“Dalam rencana intervensi dukungan penanganan di tingkat lapangan dapat dipilah kembali dengan memperhatikan kondisi terkini. Dengan adanya hasil pemetaan dalam dokumen KRB Provinsi Kalimantan Tengah, diharapkan operasi penanganan darurat karhutla bisa tepat sasaran, sehingga sumber daya yang digunakan bisa lebih efektif dan efisien,” tandasnya. (asp)