BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemprov Kalteng melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) setempat menggelar rapat koordinasi (rakor) dalam rangka memperkuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Rabu (22/11/2023).
Rapat ini mengambil tema SAPEDA yaitu Strategi Penguatan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa di Provinsi Kalimantan Tengah, dilaksanakan di Ballroom Swiss-belhotel Danum Palangka Raya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Investasi Desa Dinas PMD Kalteng, Murtadho Bishri mengatakan, bahwa jumlah BUMDes di Kalteng saat ini sebanyak 1.100 unit dari jumlah desa sebanyak 1.432 desa.
“Artinya baru sekitar 70 persen dari total desa yang memiliki Bumdes. Dan dari 1.100 BUMDes tersebut, yang aktif hanya 645 BUMDes atau 59 persen dan sisanya 458 BUMDes atau 41 persen Bumdes nya tidak aktif,” ungkapnya.
Dari data BUMDes tersebut, sambung Murtadho, tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana untuk memperkuat dan mengembangkan BUMDes-BUMDes yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah.
Melalui forum yang resmi ini, kami berusaha memberikan solusi-solusi kepada Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa khususnya Bumdes-Bumdes yang sudah ada untuk diperkuat maupun dikembangkan dengan baik, sehingga sesuai dengan undang-undang, bahwa keberadaan BUMDes di desa dapat mensejahterakan Desa dan masyarakatnya untuk menuju Kemandirian Desa.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, H. Nuryakin di dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas PMD Kalteng, H. Aryawan menyebutkan, bahwa rapat koordinasi ini sangat penting dan strategis, karena forum ini menjadi wadah untuk saling berkomunikasi, mengevaluasi, dan berkoordinasi dalam rangka melakukan Penguatan dan Pengembangan BUMDes.
“Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian di desa, saat ini pemerintah fokus terhadap pembentukan, pembinaan, penguatan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa,” ujar Aryawan.
Ia menambahkan, bahwa BUMDes didirikan dengan harapan bisa melaksanakan pengelolaan usaha-usaha, pengembangan investasi dan produktivitas perekonomian, serta pemanfaatan potensi desa untuk sebesar-besarnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Selain itu, tambah Aryawan, peran BUMDes sebagai lembaga perekonomian di desa sangat diharapkan dapat mampu menumbuh kembangan perekonomian desa dengan memanfaatkan potensi desa.
“Kami berharap Bumdes-Bumdes di Kalimantan Tengah dapat diperkuat dan dikembangkan lebih baik lagi, dan kedepannya Bumdes-Bumdes di Kalimantan Tengah dapat menjadi garda terdepan untuk memajukan dan memandirikan desa,” tandasnya. (asp)