BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo, selaku Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kalteng, melantik Dewan Hakim dan Panitera Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadis (MTQH) XXXII Tingkat Provinsi Kalteng Tahun 2024.
Acara pelantikan berlangsung khidmat di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Minggu (8/12/2024).
Membacakan sambutan Gubernur, Wagub menegaskan bahwa tugas sebagai Dewan Hakim dan Panitera adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Ia menyampaikan harapannya agar semua proses dalam perlombaan MTQH dapat berjalan lancar, transparan, dan adil.
“Dewan Hakim memiliki tanggung jawab yang berat, yaitu menilai dengan adil, jujur, dan objektif setiap peserta yang tampil, berdasarkan kemampuan dan kualitas yang ditampilkan para peserta, tanpa ada keberpihakan,” ujar Wagub.
Dalam pesannya, Wagub meminta Dewan Hakim menjunjung tinggi prinsip keadilan dan integritas dalam setiap keputusan yang diambil. Ia menekankan bahwa keputusan mereka tidak hanya dipertanggungjawabkan di dunia, tetapi juga di hadapan Allah SWT.
“Pastikan selalu menjaga kredibilitas dan sportifitas dalam setiap tahapan kompetisi ini. Keputusan yang Anda ambil bukan hanya tanggung jawab di dunia, tetapi juga akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT di akhirat kelak,” tegasnya.
Selain itu, Wagub juga mengapresiasi peran penting Panitera dalam memastikan kelancaran administrasi dan dokumentasi selama pelaksanaan MTQH.
“Saya percaya, dengan kejujuran, profesionalisme, dan semangat yang tinggi, para Dewan Hakim dan Panitera akan mampu menjalankan tugas-tugas yang diemban dengan baik dan penuh tanggung jawab,” imbuhnya.
Usai pelantikan, Wagub secara simbolis membuka Gebyar UMKM yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Kalteng sebagai bagian dari rangkaian kegiatan MTQH XXXII.
Sebagai informasi, Chairuddin Halim dilantik sebagai Ketua Dewan Hakim, didampingi oleh anggota Dewan Hakim dan Panitera lainnya.
Ajang MTQH XXXII ini diharapkan tidak hanya menjadi momentum untuk melahirkan Qori dan Qoriah unggulan, tetapi juga untuk memperkuat nilai-nilai keadilan dan profesionalisme dalam perlombaan tingkat provinsi ini. (asp)