Guru dari SMAN 4 Kahayan Kuala Lolos Program Pertukaran ke Jepang

A7a403b5 7c4d 4230 93fb 649b948b6006
Guru SMAN 4 Kahayan Kuala, Zaidan Almas (kanan), saat berfoto bersama dengan Penasehat Japan Foundation pada kegiatan Program Pertukaran Guru ke Jepang

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dunia pendidikan Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali mencatat prestasi membanggakan.

Zaidan Almas, guru SMAN 4 Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau yang bertugas di daerah khusus, berhasil lolos dalam Program Pertukaran Guru ke Jepang yang diselenggarakan Japan Foundation.

Dari ribuan pendaftar secara nasional, hanya 12 guru terpilih, dan Zaidan menjadi salah satu duta pendidikan yang mewakili Indonesia.

Selama mengikuti kegiatan di Jepang, Zaidan mengunjungi berbagai sekolah di sejumlah kota dan mempelajari langsung sistem pendidikan Negeri Sakura. Ia melihat banyak hal baru, mulai dari budaya sekolah, metode pembelajaran, hingga lingkungan belajar yang tertata.

“Saya melihat langsung bagaimana kedisiplinan peserta didik di Jepang, budaya menjaga kebersihan, hingga pembelajaran yang selalu terintegrasi dengan kearifan lokal. Selain itu, penerapan STEAM dalam pembelajaran membuat siswa sangat aktif dan kreatif. Budaya Jepang yang tertib dan menghargai waktu juga memberi inspirasi besar bagi saya,” ungkap Zaidan, pada momentum Hari Guru, Selasa (25/11/2025).

Tidak hanya membawa pengalaman, Zaidan juga berkomitmen menyebarkan ilmu yang ia dapatkan kepada komunitas pembelajaran di Kalimantan Tengah. Ia berharap praktik baik dari Jepang dapat diadaptasi guru-guru di daerah secara relevan dan kontekstual.

“Saya berharap apa yang saya pelajari dapat membantu guru-guru di Kalteng untuk terus berinovasi. Tentu tidak semua hal bisa ditiru begitu saja, tetapi bisa disesuaikan dengan budaya dan karakter daerah kita. Semoga pendidikan di Kalimantan Tengah semakin maju dan setara dengan daerah-daerah unggul lainnya,” tambahnya.

Zaidan turut menyampaikan rasa syukur dan bangga karena dapat mewakili Indonesia dalam program internasional bergengsi tersebut.

Ia mendorong lebih banyak guru di Kalteng berani berkompetisi pada kesempatan serupa.

“Semoga guru-guru di Kalteng juga diberi kesempatan dan keberanian untuk mengikuti program ini di masa mendatang. Pengalaman belajar di luar negeri sangat membuka wawasan dan membawa manfaat besar bagi sekolah dan daerah,” tutupnya. (asp)