BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) mengusulkan agar musim tanam Food Estate di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), dapat menyesuaikan dengan iklim dan waktu yang telah ditentukan para petani.
Hal ini dikatakan, Anggota Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) HM Sriosako, saat dibincangi awak media di gedung dewan, Jumat (19/2/2021). Menurutnya, penyesuaian musim tanam sangat mempengaruhi hasil pertanian.
“Sebenarnya yang lebih mengetahui jadwal musim tanam adalah para petani. Sehingga kita tidak bisa memaksakan jadwal musim tanam secara sepihak, mengingat ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil panen seperti faktor iklim dan geografis wilayah,” ucapnya.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga menjelaskan, saat Komisi II melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka meninjau pelaksanaan program food estate, hanya sebagian wilayah yang hasil pertaniannya kurang maksimal.
“Kurang maksimalnya hasil pertanian di sebagian wilayah pelaksanaan program food estate, tentunya bisa menjadi pembelajaran kita bersama. Tetapi kurang maksimalnya hasil tersebut tidak bisa dikatakan gagal panen, karena hasilnya tetap ada walaupun tidak maksimal dan di wilayah lainnya sudah cukup memuaskan,” ujarnya.
Selain itu, berdasarkan informasi yang disampaikan langsung petani food estate kepada Komisi II DPRD Kalteng, kurang maksimalnya hasil pertanian tersebut diketahui karena faktor iklim, dimana tanaman padi rubuh diterpa angin kencang.
“Isu gagal panen itu sebenarnya tidak benar, karena fakta di lapangan adalah tanaman padi di sejumlah titik rubuh akibat diterpa angin dan hasilnya saja yang kurang maksimal. Jadi tidak bisa dikatakan gagal karena bisa tetap dipanen,” pungkasnya. (ega)