Penerapan Prokes di Pelosok Harus Diperketat

Ketua Komisi III DPRD Kalteng yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Duwel Rawing
Ketua Komisi III DPRD Kalteng, yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Duwel Rawing

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah () mendorong masyarakat khususnya di pelosok untuk memperketat penerapan Protokol Kesehatan (Prokes). Pasalnya, masyarakat pelosok Bumi Tambun Bungai dinilai rentan terhadap penyebaran Corona Disease 2019 (-19), karena minimnya kesadaran dalam menjalankan prokes.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi III yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Duwel Rawing, saat dibincangi awak media di gedung dewan, Selasa (3/8/2021). Menurutnya, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) percepatan , angka penyebaran pandemi mengalami peningkatan secara drastis dibandingkan fase awal.

Sehingga perlu adanya keterlibatan masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan dengan menerapkan prokes secara ketat, tanpa terkecuali masyarakat di pelosok Kalteng.

“Angka penyebaran Covid-19 di Kalteng sudah berada di status mengkhawatirkan. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama dan kesadaran masyarakat untuk memutus mata rantai Covid-19, tanpa terkecuali masyarakat pelosok mengingat masyarakat pelosok jauh lebih rentan terhadap penyebaran Covid-19 dibandingkan masyarakat di perkotaan,” ucapnya.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi , Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga mengatakan, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat pelosok akan pentingnya menerapkan prokes secara ketat, perlu adanya peranan pemerintah baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan maupun pemerintah Desa untuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi prokes.

“Di sinilah tantangan bagi pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya prokes melalui edukasi dan sosialisasi. Karena fakta di lapangan, masyarakat pelosok minim menerapkan prokes dan kebanyakan tidak perduli terhadap penyebararan Covid-19 serta menganggap hanya menyebar di daerah perkotaan. Padahal masyarakat pelosoklah yang jauh lebih rentan terpapar Covid-19,” ujarnya.

Selain itu, sambung Duwel, masyarakat pelosok diharapkan tidak menganggap permasalahan Covid-19 berakhir setelah menerima , mengingat vaksin Covid-19 berfungsi untuk membangun kekebalan tubuh terhadap virus Corona dan mengurangi efek saat terpapar.

Kendati demikian, politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengapresiasi kesadaran masyarakat akan pentingnya mengikuti program vaksinasi, dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi khususnya di Bumi Tambun Bungai.

“Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengikuti vaksin sudah sangat baik. Namun yang harus menjadi catatan adalah fungsi vaksin hanya untuk membangun daya tahan tubuh terhadap virus Corona dan bagi yang terpapar tetap harus mendapatkan penanganan medis. Tetapi intinya pencegahan terhadap Covid-19 dengan memperketat prokes, seperti memakai masker, menjaga jarak, sering cuci tangan, dan menghindari kerumunan, jauh lebih baik,” pungkasnya. (ega)