Pemko Palangka Raya Dorong Koperasi Manfaatkan Peluang Revolusi Industri 4.0

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mendorong koperasi di kota setempat mampu melihat dan memanfaatkan peluang era revolusi industri 4.0.

“Saat ini perkembangan industri kian pesat. Kita juga masuk era revolusi industri 4.0. Untuk itu kami terus melakukan pembinaan kepada koperasi yang telah dibentuk kelompok masyarakat,” kata Kepala Dinas Koperasi di Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Palangka Raya, Afendie di Palangka Raya, Rabu (6/11/2019).

Dia mengungkapkan, pembinaan koperasi itu bisa berupa peningkatan sumber daya manusia pengelola, peningkatan manajemen maupun peningkatan sarana dan prasarana koperasi di wilayah “Kota Cantik” itu.

Namun, lanjut dia dalam menghadapi revolusi industri 4.0 pihaknya menitik beratkan pada peningkatan kemampuan pengelola koperasi melihat dan memanfaatkan peluang pengembangan koperasi memanfaatkan perkembangan teknologi.

Hal itu, sebagai upaya penguatan daya saing sehingga nantinya koperasi di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini mampu menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat berbasis gotong-royong dan atau kekeluargaan.

Dia menambahkan berdasar data yang ada, saat ini masih terdapat sejumlah koperasi yang tidak melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) sebagai indikator sehatnya suatu koperasi, bahkan sebagian lainnya terancam dibubarkan karena tidak aktif.

Dia mengatakan diantara penyebab tidak aktifnya koperasi itu karena tidak melakukan Rapat Anggota Tahunan. RAT wajib dilakukan setiap badan usaha koperasi.

Di dalam RAT akan dibahas tentang pertanggungjawaban pengurus selama satu tahun kepada anggota. Untuk itu, pihaknya juga mengingatkan agar koperasi yang melaksanakan rapat anggota tahunan segera melaksanakan RAT.

“Sebagian koperasi yang diusulkan untuk dibubarkan itu selain tidak sehat juga tidak diketahui keberadaan pengurus serta tak diketahui lagi kantor operasionalnya. Ini juga tantangan pemerintah kota dalam mewujudkan koperasi yang aktif dan sehat serta berdaya saing menghadapi revolusi industri 4.0,” lanjut Afendie. (ant/ari)