BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dalam rangka mengembangkan ekonomi pasca pandemi covid-19, warga masyarakat Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya mengikuti pelatihan budidaya madu kelulut yang diselenggarakan Kecamatan setempat, Selasa (1/11/2022).
Camat Jekan Raya, Sri Utomo mengatakan, kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat tersebut sudah pihaknya laksanakan di Kelurahan lain dilingkup Kecamatan Jekan Raya, seperti di Kelurahan Menteng, dan Kelurahan Palangka.
Ia menjelaskan, kenapa pihaknya melakukan pelatihan budidaya madu kelulut, karena selain daripada kehendak masyarakat, juga karena budidaya kelulut yang cukup mudah, ekonomis, daya jualnya mudah serta memiliki banyak manfaat.
“Dari berbagai jenis kegiatan yang kami lakukan, menurut saya yang paling ekonomis, harga jualnya bagus, dan diperlukan masyarakat yaitu madu. Dan yang paling mudah, murah meriah dan tidak membahayakan adalah kelulut,” ucapnya saat di Aula Kelurahan Bukit Tunggal.
Selain itu, dibeberkannya, madu kelulut ini dalam operasional, perawatan dan pengelolaannya mudah dan tidak memakan waktu lama bahkan tidak memerlukan modal banyak. Sehingga sangat pas untuk dikembangkan dan dibudidayakan oleh masyarakat nya di Kecamatan Jekan Raya.
“Kita mencoba terlebih dahulu lewat RT, setelah berhasil nanti akan kami bagikan ke masyarakat, bagaimana mengelola dan membudidayakan madu kelulut,” ujarnya.
Selain itu, sambung, Sri Utomo supaya budidaya madu kelulut tersebut sukses dan berhasil, pihaknya akan terus melakukan pendampingan bagaimana nanti masyarakat mengelola madu kelulut tersebut.
“Kita juga akan melakukan pendamping, karena ada salah satu masyarakat kita juga yang saat ini menjadi pembudidaya madu kelulut, sehingga ia langsung kami turunkan untuk membantu dan mendampingi masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Lurah Bukit Tunggal, Subhan menambahkan, program pelatihan budidaya madu kelulut ini merupakan kehendak masyarakat, melalui aspirasi yang pihaknya terima beberapa waktu lalu.
“Program ini merupakan aspirasi dari masyarakat, dari RT-RT. Jadi pak lurah bagaimana nih bisa ga kita dibuatkan pelatihan, salah satunya madu kelulut ini mereka inginkan. Sehingga saya minta kepada Pak Camat agar bisa diadakan pelatihan ini,” ucapnya.
Ia menjelaskan, sebelumnya juga diadakan pelatihan, tetapi bukan madu kelulut, tetapi budidaya ayam kampung. “Tetapi karena faktor ekonomi ada yang sebagian disembelih. Jadi nanti kedepan adalagi kegiatan pelatihan, tetapi sambil menunggu aspirasi dari masyarakat,” pungkas Subhan. (asp)