Mawar menyesal dan mencaci dirinya sendiri. Ternyata tidak ada yang mencintainya dengan tulus kecuali Melati. Terkadang, manusia baru sadar bahwa sesuatu yang sangat ia benci justru akan menjadi sosok yang mendamaikan kehidupannya. Sayangnya, Mawar sudah kehilangan semua itu. Ia hidup dalam kehancuran dan setumpuk perasaan bersalah serta tidak pernah bahagia hingga ia menutup mata untuk selamanya.
Beranda » Sastra » Cerita » Cerpen: Melati dan Mawar » Halaman 4
Cerpen: Melati dan Mawar
Shares
Rahmi - rmi