Penduduk Miskin di Barsel Tahun 2023 Turun 4,72 Persen

Kepala BPS Barsel, Militan, SE
Kepala BPS Barsel, Militan, SE

, BUNTOK – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik () Kabupaten (), persentase penduduk miskin di daerah setempat selama tahun 2023 turun menjadi 4,72 persen.

“Karena, di tahun 2023 ini penduduk miskin di Barsel memiliki rata-rata pengeluaran sebesar Rp. 512.492,-/ kapita/bulan,” ucap Kepala BPS Kabupaten Barsel, Sabtu (30/12/2023).

Ia menerangkan, jika dibandingkan pada tahun 2022 lalu, persentase penduduk miskin di Kabupaten Barsel 4,88 atau ada sebanyak 6.832 jiwa/orang, dengan penghasilan rata-rata sebesar Rp. 481.352,-/ kapita/bulan.

Sementara, kata dia, selama tahun 2023 berjumlah 6.663 jiwa/orang atau 4,72 persen, jumlah tersebut ada penurunan sekitar 169 jiwa/orang.

“Sehingga, persentase penduduk miskin di Kabupaten Barsel tahun ini berada di bawah angka rata-rata Provinsi Kalteng yang mencapai 5,11 persen,” terangnya.

Ia menuturkan, bila dibandingkan dengan 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalteng, maka persentase penduduk miskin Kabupaten Barsel berada pada peringkat ke 10. Sedangkan Kabupaten yang berada di peringkat ke 1 adalah Kabupaten Seruyan, karena persentase penduduk miskinnya terbanyak.

“Angka kemiskinan ini diperoleh dari hasil Survei Ekonomi (SUSENAS) yang dilaksanakan pada Maret 2023 lalu,” tuturnya.

Ia mengatakan, BPS mendefinisikan penduduk miskin sebagai penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran di bawah garis kemiskinan.

Karena, kata dia, garis kemiskinan Kabupaten Barsel selama tahun 2023 meningkat dari tahun sebelumnya, sehingga pengeluaran rata-rata sebesar Rp. 512.492,-/perkapita/bulan ditetapkan sebagai batasan pengeluaran masyarakat, jika, pengeluaran masyarakat di bawah angka tersebut maka masuk dalam kategori orang miskin.

Penurunan angka, lanjutnya, kemiskinan tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel, khususnya program pembangunan terkait pengentasan kemiskinan ekstrem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Membaiknya indikator angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan kebijakan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah pasca pandemi -19 berada pada arah yang tepat, sehingga penurunan angka kemiskinan ini sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Barsel ini,” pungkasnya. (lam)