“Kegiatan ini diikuti oleh 8 peserta dari komunitas remaja dan 8 peserta pelaku usaha pangan olahan,” kata Safriansyah, Sabtu (31/7/2023).
Adapun materi yang diberikan pada bimtek tersebut terkait materi Keamanan Pangan, 5 (lima) kunci Keamanan Pangan, Materi terkait keracunan pangan, serta informasi terkait tata cara memperoleh no izin pendaftaran produk baik no PIRT maupun no izin edar dari BPOM.
Sebelum pemberian materi, dilaksanakan pre-test untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum mendapatkan bimbingan teknis dalam upaya monitoring dan evaluasi keberhasilan program ini.
Setelah kegiatan ini, kader keamanan pangan akan melakukan fasilitasi keamanan pangan kepada peserta bimtek komunitas ini. Hal ini juga bertujuan untuk mendapatkan gambaran awal dari praktek keamanan pangan yang telah dilakukan oleh peserta sebelum mendapatkan materi pada kegiatan bimtek ini.
Safriansyah mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi perubahan perilaku masyarakat dalam melaksanakan praktek keamanan pangan dalam menyediakan dan mengkonsumsi pangan yang aman dan bermutu baik bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan di sekitarnya.
“Dengan tersedianya pangan yang aman dan bermutu, tentunya pemenuhan gizi keluarga dan kemandirian pangan pun dapat terwujud sehingga angka stunting di Bumi ‘Iya Mulik Bengkang Turan’, ini dapat ditekan menuju Kalteng Berkah,” tandasnya. (asp)
