Seniman Dayak Tampilkan Karya pada Pergelaran Gunung Mas Menari

Para penari ketika tampil pada pergelaran Gunung Mas menari, di Taman Kota Kuala Kurun, Selasa (29/4/2025) malam.

BALANGANEWS, KUALA KURUN – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gumas menggelar pergelaran Gunung Mas menari, dalam rangka memperingati hari tari sedunia tahun 2025, dengan penampilan belasan sanggar seni dan budaya serta komunitas lainnya.

“Gelaran seni budaya ini merupakan wadah generasi muda berbakat, sanggar, seniman dan budayawan Dayak untuk tampilkan hasil karya, serta menghibur masyarakat pada bidang seni budaya,” ujar Kepala Disbudpar Kabupaten Gumas Hansli Gonak, Selasa (29/4/2025) malam.

Dia mengatakan, sanggar seni dan budaya maupun komunitas yang tampil itu yaitu You See D’Studio, Bunut Batarung Desa Hurung Bunut, Segah Batuah Kecamatan Tewah, Panatau Raja Kecamatan Rungan, Taringen Antang Perkasa Desa Taringen, Penyang Hatampung Desa Dahian Tambuk, dan Dandang Tingang Kecamatan Kurun.

Kemudian, Ikatan Olahraga Dance Indonesia (IODI), Universal Line Dance (ULD), Komunitas Budaya Maruang Duhung Kecamatan Tewah, serta seniman karangut pemenang Festival Budaya Mihing Manasa tahun 2024.

“Belasan sanggar yang terlibat pergelaran Gunung Mas Menari itu merupakan sanggar yang sudah menerima bantuan/hibah alat kesenian dan kostum tari pada tahun 2024,” terangnya.

Sekarang ini, Disbudpar melalui bidang kesenian melaksanakan pembinaan terhadap 42 sanggar dan kelompok seni yang tersebar di setiap kecamatan.

“Dalam pembinaannya, ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti manajemen sanggar, tidak ada kegiatan seni budaya untuk menampilkan karya, dan kurangnya pelatih atau instruktur di setiap sanggar,” jelasnya.

Dia menambahkan, pergelaran Gunung Mas Menari bertujuan mengasah minat dan bakat para seniman untuk menampilkan karya, ajang pertemuan antar seniman berkolaborasi dan mencintai seni budaya daerah, melestarikan kesenian daerah khususnya tari dan musik masyarakat Dayak, serta sebagai sarana promosi budaya dan pariwisata.

“Kami berharap kedepan kegiatan serupa juga bisa dilaksanakan paling tidak tiga bulan sekali mengisi acara hiburan di taman kota dengan budaya daerah,” pungkasnya. (ahs)