BALANGANEWS, KUALA KURUN – Puluhan guru dari berbagai sekolah pada jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP se Kabupaten Gunung Mas (Gumas), mengikuti rangkaian seleksi bakal calon kepala sekolah. Seleksi dilaksanakan selama dua hari yaitu 25-26 September 2025.
Proses seleksi yang diikuti dengan para penguji yaitu Sekda Richard, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Aprianto, dan perwakilan Balai guru dan Tenaga Kependidikan Provinsi Kalteng Jonro Batubara.
“Tercatat ada 88 guru yang mengikuti seleksi bakal calon kepala sekolah. Mereka menjalani rangkaian tes wawancara dan psikologi,” ujar Kepala Disdikpora Kabupaten Gumas Aprianto, Jumat, 26 September 2025.
Hari pertama seleksi itu berupa tes wawancara dan dilanjutkan hari kedua yaitu tes psikologi. Rangkaian tes yang dilakukan itu untuk melihat kemampuan akademik dan kondisi mental dalam menghadapi masalah saat nantinya menjadi kepala sekolah.
“Penilaian dari hasil tes wawancara dan psikologi akan disandingkan. Kami memilih kepala sekolah tidak sembarangan, tetapi mempunyai kemampuan secara mental maupun akademik,” tegasnya.
Dia menuturkan, para guru yang mengikuti seleksi bakal calon kepala sekolah tersebut berdasarkan aplikasi pribadi di ruang guru. Jadi mereka tidak dipilih secara acak.
“Dalam aplikasi itu, guru harus memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi, yakni minimal golongan IIIC dan harus memiliki sertifikat pendidik,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Gumas Richard mengatakan, seleksi bakal calon kepala sekolah ini untuk dapat mengetahui sejauh mana kapasitas seorang guru, kompetensi serta kemampuan untuk bisa menjadi kepala sekolah, sekaligus menjadi ajang strategis, untuk melahirkan pemimpin pendidikan berkualitas.
“Dengan rangkaian tes seleksi, maka akan diketahui kemampuan dari guru, baik itu akademik, keilmuan, emosional, dan manajerial,” jelasnya.
Terpisah, guru dari SMPN 1 Kurun yang mengikuti seleksi Indriati Indri menyampaikan, menjadi kepala sekolah bukan hanya soal jabatan, tetapi amanah besar untuk mencetak anak-anak yang berkualitas melalui pendidikan yang memerdekakan.
“Kalau dipercaya menjadi kepala sekolah, saya akan berupaya membentuk karakter anak bertanggung jawab dan cerdas,” tandasnya. (ahs)