BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) mengajak seluruh organisasi kemasyarakatan, termasuk Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), untuk turut berperan aktif mendukung dan mengawal kebijakan pembangunan agar tetap berpihak kepada rakyat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Setda Kalteng, Herson B. Aden, saat membuka Dialog Kebangsaan yang digelar GMKI di Gedung PPIIG Universitas Palangka Raya, Selasa (4/10/2025).
“Besar harapan saya, GMKI mampu mendorong lahirnya Generasi Emas, generasi yang tidak hanya menjadi penonton, tetapi mampu menjadi agen perubahan dan pembangunan,” ujar Gubernur melalui Asisten Ekobang.
Ia juga mengapresiasi GMKI atas terselenggaranya kegiatan yang mengusung tema “Supremasi Sipil Pilar Memperkuat Negara Demokrasi.”
Menurutnya, forum tersebut sangat strategis dalam menumbuhkan semangat persaudaraan, persatuan, dan kebangsaan di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
Gubernur menilai, di era globalisasi saat ini, peluang kemajuan hadir bersamaan dengan ancaman yang dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan.
Karena itu, ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan serta menjadikan Pancasila dan falsafah Huma Betang sebagai pedoman hidup masyarakat Kalteng.
Sementara itu, Koordinator Wilayah VI GMKI, Julio CH. Julio Antou, menilai tema dialog kali ini sangat relevan dan mendesak untuk dibahas, terutama dalam konteks penguatan demokrasi di Indonesia.
“Kedaulatan tertinggi di tangan rakyat, tanpa supremasi sipil, demokrasi hanya menjadi makna. Sebagai mahasiswa kita memandang persoalan demokrasi bukan semata politik tapi iman dan etika,” tuturnya.
Ia menegaskan, semangat reformasi belum sepenuhnya terwujud, sehingga mahasiswa tidak boleh berdiam diri.
“Kita dipanggil untuk memastikan kekuasaan dijalankan dalam nilai-nilai pelayanan dan keadilan,” pungkasnya.
Dialog Kebangsaan ini juga dihadiri oleh Anggota DPD RI Dapil Kalteng, Agustin Teras Narang, perwakilan Pemerintah Kota Palangka Raya, serta para akademisi dan mahasiswa Universitas Palangka Raya. (asp)










