Pesparani Katolik Perdana di Kalteng Jadi Tonggak Sejarah Kerukunan dan Pelestarian Seni Gerejani

Whatsapp Image 2025 11 22 At 8.44.03 Am
Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran saat menyampaikan pesannya di hadapan peserta Pesparani yang turut didampingi oleh unsur Forkopimda Kalteng

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) resmi dimulai. Kegiatan pembukaan dilaksanakan di GOR Indoor Serbaguna Palangka Raya, Jumat (21/11/2025).

Gelaran perdana ini menandai sejarah baru bagi umat Katolik di Kalteng, karena untuk pertama kalinya seluruh paroki dari kabupaten/kota berkumpul dalam satu perayaan iman melalui seni suara gerejani.

Ketua Panitia, Sutoyo, menyampaikan bahwa Pesparani pertama ini tidak hanya menghadirkan kompetisi, tetapi juga menjadi momentum penyatuan semangat umat Katolik se-Kalteng.

“Pelaksanaan pesparani ini diikuti 1.053 orang yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Dengan mengusung tema “Bernyanyi dalam Kasih, Bertumbuh dalam Iman dengan Semangat Huma Betang Menuju Kalimantan Tengah Berkah”, Pesparani perdana ini berlangsung selama empat hari, 21–24 November 2025, di tiga lokasi: GOR Indoor Serbaguna, Gedung Serbaguna Gereja Santa Maria, dan Aula Palampang Tarung.

Beragam kategori dipertandingkan, mulai dari paduan suara anak, remaja, dewasa campuran, dewasa wanita, dewasa pria, hingga Gregorian. Kategori Mazmur mencakup anak, remaja, Orang Muda Katolik (OMK), dan dewasa. Selain itu terdapat lomba Tutur Kitab Suci serta Cerdas Cermat Rohani.

Sutoyo mengapresiasi dukungan pemerintah daerah yang memungkinkan Pesparani pertama ini terlaksana dengan meriah.

“Terimakasih kepada Gubernur Bapak H. Agustiar Sabran, Wakil Gubernur, Forkopimda yang mendukung dan mensukseskan Pesparani pertama tingkat Provinsi Kalimantan Tengah. Saya juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh Bupati dan Walikota yang telah mengirimkan delegasinya,” imbuhnya.

Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, yang hadir membuka kegiatan, menegaskan bahwa Pesparani memiliki nilai yang lebih besar daripada sekadar perlombaan suara gerejani.

“Melalui Pesparani, kita belajar bahwa keragaman suara dapat menghasilkan harmoni indah, seperti keragaman suku, agama, dan budaya di Kalimantan Tengah yang bersatu di bawah naungan semangat,” ujarnya.

Ia menilai ajang ini menjadi sarana memperkuat persaudaraan antarumat, sekaligus wadah pembinaan iman umat Katolik.

“Saya yakin kegiatan ini akan berdampak positif bukan hanya bagi pembinaan iman umat Katolik tetapi juga akan memperkuat semangat toleransi dan solidaritas antar umat beragama di daerah kita tercinta,” ungkapnya.

Selain sebagai perayaan seni dan iman, Pesparani 2025 juga menjadi tahap seleksi untuk menentukan kontingen Kalimantan Tengah yang akan mewakili provinsi di Pesparani Katolik Nasional IV.

Gubernur berharap Pesparani mampu menjadi wahana pemersatu masyarakat Kalteng dan mendorong semangat pembangunan daerah yang rukun, berkah, dan maju.

Sebagai bentuk penghargaan bagi peserta, panitia menyediakan dorpres hadiah besar bagi para pemenang. Mulai dari paket perjalanan ke Holyland, mobil, motor matic, hingga motor listrik dipersiapkan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan talenta para peserta. (asp)