BALANGANEWS, KUALA KURUN – Kreativitas para guru dan murid SDN Desa Bereng Malaka Kecamatan Rungan Kabupaten Gumas pantas mendapat apresiasi. Meskipun di wilayah mereka tidak ada sinyal juga tidak ada aliran listrik, tapi mereka tidak menyerah begitu saja.
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) setempat merasa bangga melihat kreatifitas para guru menyikapi kekurangan fasilitas yang terjadi di wilayahnya.
Seperti yang dilakukan para guru dan murid di SDN Bereng Malaka Kecamatan Rungan. Lantaran tidak ada sinyal internet di sekolahnya dan juga tidak ada aliran listrik, para guru itu menggelar ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di daerah perkebunan sawit yang jaraknya sekitar 2 kilo meter. Harapannya di kebun sawit itu akan muncul banyak sinyal internet.
Di kebun sawit itu para pahlawan tanpa tanda jasa bersama muridnya membuat pondok yang atapnya dari tenda terpal ala kadarnya. Yang terpenting tidak kehujanan dan kepanasan terkena terik sinar matahari. Mereka juga membuat meja kursi yang simple dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitarnya.
Para guru itu juga mengangkut seluruh kelengkapan ujian ANBK. Seperti buku-buku, kertas, pensil dan laptop. Meskipun di kebun sawit sedikit muncul sinyal, ternyata aliran listriknya pun tidak ada. Para guru ini tidak kekurangan akal. Mereka membawa sumber listrik dari solar cell ke kebun sawit.
Plt Kepala Disdikpora Kabupaten Gumas Aprianto melalui Kabid Pembinaan SD dan SMP, Silpanus mengaku bangga melihat kreativitas para guru dan murid di SDN Desa Bereng Malaka Kecamatan Rungan. Para guru itu tidak menyerah dengan keadaan. Mereka berupaya agar ujian ANBK tetap berjalan meskipun di SD-nya tidak ada sinyal internet. Juga tidak ada aliran listrik
Menurutnya, pelaksanaan ANBK yang sekarang sedang berjalan ini berdasarkan jadwal yang mereka pilih sendiri pada setiap gelombangnya.
“Kita menilai selama ANBK di daerah Gumas banyak ditemui sekolah yang sinyal internet kurang stabil bahkan tidak ada sinyal sama sekali. Tapi para guru banyak akalnya dan kreatif. Seperti di SDN Bereng Malaka, Kecamatan Rungan,” ucap Silpanus, Rabu (2/11/2022).
Menurutnya, guru-guru di sekolah SDN-1 Bereng Malaka berinisiatif mereka mencari signal yang baik. Akhirnya menemukan jalan mendirikan sebuah tenda atau pondok di kebun sawit untuk melaksanakan kegiatan ANBK. Padahal jarak antara SD sama kebun sawit sekitar 2 kilometer.
“Selain membangun pondok dari terpal, mereka guru-guru itu juga membawa sumber listrik menggunakan solar cell yang jauhnya sekitar 2 kilometer lebih ke kebun sawit. Hanya untuk melaksanakan ANBK di sekolah tersebut,” ujarnya.
Silpanus menilai sekolah tersebut tidak menuntut terlalu banyak dengan kondisi keadaannya yang ada. Tapi mereka berusaha sendiri untuk mencerdaskan anak bangsa. Ia menegaskan Disdikpora tetap berusaha memfasilitasi sekolah itu demi kelancaran dari ANBK.
“Kami salut dengan sekolah ini tidak menuntut tapi mereka berusaha sendiri untuk menutupi kekurangan fasilitas yang ada di wilayahnya. Pihak Disdikpora tetap memperhatikan SD tersebut sesuai prosedur serta ketentuan yang berlaku. (grd)