Terlanjur Stroke, Atasi Dampaknya dengan Melakukan Hal Ini

MENDERITA stroke, terkadang membuat penderitanya putus asa. Pasalnya, rata-rata setelah terserang penyakit ini, penderitanya akan mengalami disabilitas.

Namun sesungguhnya dengan penanganan yang cepat dan tepat, dampak kerusakan yang terjadi pascastroke sebenarnya bisa ditekan. Prosedur rehabilitasi stroke apa yang bisa dilakukan?

Rehabilitasi pascastroke yaitu pengelolaan medik dan rehabilitasi yang komprehensif terhadap disabilitas yang diakibatkan oleh stroke. Tujuannya yaitu mengoptimalkan pemulihan atau memodifikasi gejala sisa yang ada agar penyandang stroke mampu melakukan aktivitas fungsional secara mandiri, sehingga bisa kembali beradaptasi dengan lingkungan dan mencapai hidup yang berkualitas.

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Santosa Hospital Bandung Kopo (SHBK) Deasy Herminawaty dilansir laman pikiran-rakyat.com menyebutkan, rehabilitasi pasca stroke dilakukan untuk meminimalkan gejala sisa dengan membantu perbaikan perfusi otak, serta mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat stroke.

Akan tetapi, rehabilitasi pascastroke bergantung pada beberapa hal. Misalnya, luas dan lokasi lesi neuroanatomis (yang terkena serangan stroke), penyakit atau kondisi penyulit, komplikasi, motivasi penderita dan dukungan keluarga, serta sarana dan tenaga profesional rehabilitasi yang tersedia.

Tiga proses

Adapun proses rehabilitas pascastroke terbagi menjadi tiga, yaitu rehabilitasi stroke fase akut, fase sub-akut, dan fase kronik.

Pada fase akut, bisa berlangsung antara tiga hari sampai dua minggu. Fase ini tergolong sangat krusial, karena bisa mencegah penyebaran area sisa otak yang tidak terkena serangan stroke, yang pada akhirnya berpengaruh pada dampak kerusakan.