Pemprov Gelar FGD Laporan Akhir Penyusunan RPDAS DAS Katingan

b2e1f06a 48d1 4a61 8dac d9f89b2f22ba
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni

, menggelar Focus Group Discussion () Pembahasan Laporan Akhir Penyusunan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (RPDAS) dan Internalisasi RPDAS, Review Tahun 2023.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Bappedalitbang Provinsi tersebut dibuka oleh Asisten Perekonomian dan (Ekbang) Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni, Selasa (8/8/2023).

Sri mengungkapkan, bahwa kegiatan FGD ini diharapkan dapat menghasilkan Dokumen Perencanaan DAS yang terencana, terukur, dan akuntabel. Nantinya, Dokumen Perencanaan DAS yang disusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu acuan, masukan, dan pertimbangan bagi rencana pembangunan sektor untuk menyusun program dan kegiatan lebih detail di wilayah DAS.

“Melalui Dokumen Perencanaan DAS yang disusun ini, saya minta dapat juga dirumuskan usulan-usulan kebijakan urusan kehutanan dan lainnya, yang dapat memberi kemajuan bagi pembangunan daerah Kalimantan Tengah,” tegasnya.

Sambung Sri, Dokumen RPDAS yang sedang disusun ini adalah Review Dokumen Rencana Pengelolaan DAS Katingan yang sudah disusun pada Tahun 2017.

“Dipilihnya DAS Katingan sebagai lokus disebabkan karena menurunnya fungsi area-area tangkapan air di wilayah Kabupaten Katingan, sehingga menyebabkan terjadinya banjir pada tahun 2021,” jelasnya.

Ia menambahkan, penyusunan RPDAS ini diharapkan mampu mengetahui penyebab dan memberikan solusi untuk perbaikan Pengelolaan DAS Katingan. Karena seperti yang diketahui, DAS Katingan merupakan salah satu DAS yang saat ini memang butuh penanganan.

Fungsi Sungai Katingan sebagai area tangkapan air, sudah tidak maksimal lagi. Kita tidak ingin musibah banjir seperti pada tahun 2021 terjadi kembali, baik di DAS Katingan maupun di DAS lainnya.

“Oleh sebab itu, kegiatan FGD ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah dalam rangka normalisasi DAS, dan membuat program kegiatan agar sungai-sungai yang ada di Kalimantan Tengah bisa berfungsi sebagaimana mestinya yaitu sebagai area tangkapan air, dan harapannya juga agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (asp)