BMKG Kalteng: Waspada Ancaman Banjir di Awal Tahun

Whatsapp Image 2024 01 06 At 12.57.19 Pm
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Agung Sudiono

, PALANGKA RAYA – Sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Tengah saat ini mewaspadai kemungkinan terjadinya di awal tahun 2024.

Tercatat ada dua kabupaten yakni Barito Selatan dan Sukamara mulai digenangi banjir, akibat peningkatan curah hujan.

Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika () Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, memprediksi puncak musim hujan di Kalimantan Tengah akan mulai terjadi pada Januari hingga Februari 2024.

Whatsapp Image 2023 12 13 At 8.54.37 Pm

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut, Agung Sudiono mengatakan, curah hujan di Januari berada dalam kriteria tinggi yakni sekitar 300 milimeter sampai 500 milimeter. Hujan kriteria tinggi ini diprediksi akan terjadi secara merata di seluruh kabupaten/kota di Kalteng.

“Pada Januari, curah hujan tinggi terjadi di sebagian Kabupaten Barito Utara bagian timur, Barito Selatan bagian utara, sebagian kecil bagian utara dan selatan dan sebagian kecil kabupaten Kapuas bagian selatan,” ucapnya, Sabtu (6/1/2024).

Kemudian sambungnya, curah hujan tinggi juga akan terjadi di sebagian kecil Kabupaten Katingan bagian tengah, sebagian kecil bagian tengah dan selatan, sebagian kecil bagian tengah dan sebagian kecil Kabupaten Lamandau bagian selatan.

Selanjutnya, pada bulan Februari, meskipun curah hujannya sedikit menurun dibandingkan dengan Januari, namun wilayah Kalimantan Tengah masih akan mengalami puncak hujan. Diprediksi curah hujan kriteria menengah akan terjadi pada waktu ini.

“Curah hujan yang diperkirakan akan mengalami kriteria tinggi ini seperti di di sebagian besar wilayah Kabupaten Murung Raya, sebagian Barito Utara bagian utara dan barat, Barito Selatan bagian selatan, dan sebagian besar Kabupaten Kapuas,” jelasnya.

Selanjutnya, sebagian besar Kabupaten Pulang Pisau, sebagian besar Kota Palangka Raya, seluruh Gunung Mas, sebagian besar Katingan, Kotawaringin Timur bagian utara dan selatan, sebagian Seruyan bagian selatan, sebagian Kotawaringin Barat bagian selatan, dan sebagian Kabupaten Sukamara bagian selatan.

“Puncak musim hujan yang terjadi di Kalimantan Tengah didampingi dengan petir/kilat dan . Oleh karena itu, kepada masyarakat untuk mewaspadai dampak yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” imbaunya.

Sementara itu, Prakirawan Cuaca Stasiun BMKG Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Fendiarni Lufhi Magfhiro menambahkan, jika dibandingkan dengan normalnya diprediksi puncak musim hujan akan mundur satu bulan atau lebih dari normalnya.

“Durasi musim hujan diperkirakan akan berlangsung sekitar 19 hingga 21 dasarian. Selanjutnya ada juga daerah yang mengalami durasi musim hujan 22 hingga 24 dasarian,” ujarnya.

Dirinya mengharapkan, agar pemerintah daerah (pemda) setempat untuk bekerjasama dalam melakukan persiapan dan menjaga keselamatan warganya.

“Serta mengurangi dampak akibat terjadi karena peningkatan curah hujan,” demikian Fendiarni. (asp)