Soal Kader Demo Kantor Sendiri, Ini Tanggapan DPRD Kalteng dari Gerindra

Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Barito Selatan (Barsel), H. Achmad Rasyid

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Barito Selatan (Barsel), H. Achmad Rasyid, menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kader Gerindra Kalteng, Sabtu (27/7/2024) kemarin.

Achmad Rasyid menyatakan, bahwa Partai Gerindra adalah partai yang inklusif. Yang berarti, partai dapat menerima pendaftar yang bukan kader partai asalkan mengikuti prosedur yang berlaku.

Pernyataan ini diungkapkannya setelah adanya demonstrasi yang muncul akibat isu Agustiar Sabran mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra pada Minggu (24/7/2024).

“Kalau dikatakan putra daerah, saya kira beliau itu kan putra daerah juga, bahkan ketua DAD. Tetapi, saya belum melihat surat apakah sudah mendapatkan rekomendasi atau tidak,” ucapnya, Senin (29/07/2024).

Menurut Rasyid, mendaftar sebagai calon kepala daerah bukanlah hal yang mudah. Ada dua hal utama yang dinilai oleh partai: kapasitas dan elektabilitas calon.

“Tidak cukup hanya dengan modal kader saja, karena partai melihat lagi kemungkinan lainnya. Seperti kredibilitas calon dari survei berapa persen, bagaimana kapasitas dan elektabilitasnya, belum lagi kriteria yang lain,” ujarnya.

Rasyid menambahkan, pengunduran Agustiar Sabran dari PDIP dan isu bahwa ia telah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra adalah hal yang biasa dalam politik.

“Terkait hal ini sudah hal biasa, orang saja bisa pindah agama, apalagi pindah haluan politik. Terkait rekom itu kan, kami belum menerima pemberitahuan dari pusat. Kalaupun misalnya memang ada nantinya ya itu adalah keputusan final dan harus dipatuhi oleh seluruh kader Gerindra,” katanya.

Legislator Kalteng ini juga mengimbau masyarakat untuk memilih calon pemimpin secara bijak dan tidak terbawa euforia sesaat, serta menilai masing-masing calon dengan seksama.

“Semua kembali ke masyarakat, silahkan masyarakat menentukan akan memilih yang mana. Silahkan pilih sesuai hati nurani,” pungkasnya. (asp)