Tim Kesenian Kalteng Tampil di Folklore Kota Lama 2024

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Tim Kesenian Kalimantan Tengah berpartisipasi dalam ajang Folklore Kota Lama 2024, sebuah rangkaian dari Festival Kota Lama Semarang yang digelar di Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2024).

Acara ini mengusung tema Nusantara In Harmony, yang menekankan pada keragaman adat istiadat tradisional di Indonesia yang dapat dipadukan secara harmonis dalam satu panggung budaya.

Delegasi Tim Kesenian Kalteng yang berjumlah 27 orang terdiri dari penari, pemusik, dan kru. Mereka berasal dari Kabupaten Murung Raya, yang sebelumnya dinobatkan sebagai juara 1 Lomba Tari Pedalaman pada Festival Budaya Isen Mulang 2024.

Pada kesempatan ini, mereka tampil bersama perwakilan dari berbagai daerah lainnya, seperti Kalimantan Timur, Yogyakarta, Nias, dan sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Adiah Chandra Sari, melalui Kepala Bidang Kesenian Tradisi dan Warisan Budaya, Sussy Asty, menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam acara ini merupakan upaya untuk mempromosikan seni dan budaya Kalteng ke panggung nasional.

“Semoga di masa mendatang Tim Kesenian Kalimantan Tengah dapat lebih sering mengikuti berbagai event di luar daerah. Ini merupakan langkah penting dalam melestarikan budaya serta memperkenalkan kekayaan seni Kalimantan Tengah kepada masyarakat luas, sekaligus memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman budaya Indonesia,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Murung Raya, Rudie Roy, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada tim kesenian dari wilayahnya.

“Kami dari Murung Raya sangat berterima kasih kepada pihak penyelenggara yang telah mengundang kami. Ini merupakan kesempatan luar biasa untuk memperkenalkan seni dan budaya asli Murung Raya di panggung nasional,” ujarnya.

Pada acara tersebut, Tim Kesenian Kalteng menampilkan Tari Hinting Kandan, sebuah tarian yang berasal dari bahasa Sangiang dan berarti ritual atau prosesi belajar Kandan.

Tarian ini menggambarkan ritual yang melibatkan alam manusia dan alam khayangan (atas dan bawah). Dalam kepercayaan Kaharingan, yang merupakan agama leluhur, ritual ini harus dilalui oleh seseorang yang ingin melantunkan syair Kandan.

Mereka yang dapat melakukannya dianggap sebagai pemangku adat yang mampu memanjatkan doa dan permintaan kepada Mohotara Lobatan Dilang Songumang atau Tuhan Yang Maha Esa.

Penampilan ini diharapkan dapat memperkenalkan kekayaan budaya Kalimantan Tengah dan memberikan kontribusi positif dalam memperkuat persatuan bangsa di tengah keanekaragaman budaya. (asp)