BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menggelar Puncak Peringatan Hari Ibu ke-96 dan talkshow bertajuk Perempuan Berdaya dalam Ekonomi, Sosial Budaya, dan Pengambilan Keputusan.
Acara berlangsung di Hotel M Bahalap, Palangka Raya, Selasa (10/12/2024), dan menjadi momen untuk mengapresiasi peran perempuan dalam pembangunan bangsa.
Mewakili Gubernur, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kalteng, Linae Victoria Aden, menyampaikan bahwa perjuangan perempuan Indonesia telah menjadi fondasi penting dalam sejarah bangsa.
“Salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan adalah Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Momentum ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu. Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan Mother’s Day di negara lain,” ujarnya.
Linae menegaskan, perjuangan perempuan masa lalu membawa keyakinan bahwa kesetaraan dan pemenuhan hak akan membuka kesempatan yang sama untuk maju.
“Para perempuan yang aktif dalam perjuangan adalah inspirasi bagi kita semua. Mereka ikut membentuk sejarah dan peradaban manusia ke arah yang lebih baik, menciptakan tatanan kehidupan yang adil, humanis, dan berkeadilan dalam berbagai aspek,” tambahnya.
Ia berharap Peringatan Hari Ibu ini dapat mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan perempuan kepada generasi penerus.
“Momentum ini sebaiknya dijadikan ajang untuk memperkuat semangat persatuan dan melanjutkan pembangunan melalui prinsip Equal Partnership, di mana perempuan dan laki-laki berjalan beriringan membangun bangsa,” ungkap Linae.
Sementara itu, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan Dinas P3APPKB Kalteng, Mariana, menambahkan bahwa tema Peringatan Hari Ibu tahun ini adalah Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi Menuju Indonesia Emas 2045.
Tema ini, jelasnya, merayakan pencapaian perempuan sebagai aset berharga bangsa.
“Tantangan masa depan semakin kompleks. Perempuan harus terus meningkatkan kompetensi, kapasitas, dan keberanian untuk bersuara dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan,” pungkas Mariana.
Acara ini menjadi ajang refleksi dan dorongan bagi perempuan untuk terus berkontribusi dalam berbagai bidang, sehingga mampu menciptakan masa depan yang lebih baik menuju Indonesia Emas 2045. (asp)