BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti, mengungkapkan bahwa total nilai ekspor provinsi setempat pada November 2024 mencapai 356,39 juta US Dolar
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 30,74 persen dibandingkan Oktober 2024 yang mencatatkan nilai ekspor sebesar 272,59 juta US Dolar.
Agnes menjelaskan bahwa lonjakan ekspor ini didominasi oleh komoditas non-migas, dengan sektor hasil tambang memberikan kontribusi terbesar, yaitu 82,54 persen dari total nilai ekspor.
“Nilai ekspor hasil tambang mengalami peningkatan signifikan sebesar 82,66 juta US Dolar atau naik 39,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” ujarnya, Senin (6/1/2025).
Komoditas utama yang diekspor dari sektor tambang meliputi batu bara, bijih zirconium, niobium dan tantalum, lignit, bijih titanium, serta bahan mineral lainnya.
Selain itu, ekspor hasil industri pengolahan juga mencatat peningkatan.
“Pada November 2024, nilai ekspor hasil industri pengolahan mencapai 62,23 juta US Dolar, memberikan kontribusi sebesar 17,46 persen terhadap total nilai ekspor,” jelas Agnes.
Dibandingkan dengan Oktober 2024, sektor tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 3,48 juta US Dolar atau naik 5,92 persen.
Komoditas utama ekspor dari sektor industri pengolahan meliputi minyak kelapa sawit, kayu olahan, kayu lapis, karet remah, bungkil dan residu, serta veneer.
Agnes berharap tren peningkatan ini dapat terus berlanjut, memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Kalimantan Tengah.
“Pertumbuhan ekspor ini menunjukkan potensi besar Kalimantan Tengah dalam sektor tambang dan industri pengolahan. Kami akan terus memantau perkembangan ini untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan,” tutupnya. (asp)
