BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalteng, Wilin C Okamoto mengatakan, saat melakukan reses ke daerah pemilihan, pihaknya mendapat banyak aspirasi maupun usulan yang disampaikan oleh masyarakat Lamandau, khususnya menyangkut peningkatan infrastruktur dan sapras pendidikan.
Untuk itu, dirinya mendorong pemerintah untuk merealisasikan aspirasi maupun usulan masyarakat, yang sampaikan melalui jajaran DPRD Kalteng, saat melaksanakan kunjungan maupun reses ke daerah.
“Banyak aspirasi yang kami terima saat melaksanakan kunjungan ke dalam daerah dalam rangka menyerap aspirasi maupun usulan masyarakat. Seperti yang sampaikan masyarakat Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau, yang berharap peningkatan sapras pendidikan, infrastruktur hingga sektor perekonomian,” ucapnya.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Lamandau dan Sukamara ini menilai, sektor pendidikan, infrastruktur dan perekonomian, sangat penting untuk mendapat perhatian dari pemerintah. Pasalnya, sektor-sektor tersebut bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Selain itu, sambungnya, usulan lain yang disampaikan masyarakat yaitu harapan agar adanya peningkatan sapras SMK di Desa Jangkar. Kemudian ada pula harapan untuk peningkatan honor tenaga pendidik di SMA-1 Sematu Jaya.
“Di Desa Jangkar Prima ada SMK, karena sekolah ini menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) kami harapkan perhatian untuk pembangunannya, baik fisik maupun sistem belajar mengajarnya. Sedangkan di SMA-1 Sematu Jaya , ada usulam usulan untuk peningkatan honor tenaga non guru. Karena honor yang diterima dibawah Upah Minimum Daerah (UMD) dan hal ini sangat tidak layak, sehingga perlu adanya peningkatan,” tandasnya.
Politisi Partai Golkar ini juga membeberkan, di SMK-1 Sematu Jaya saat ini terdapat 3 jurusan dengan masing-masing 2 kelas. Namun pada kenyataannya, ruangan yang tersedia hanya untuk 3 kelas.
“Mereka juga berharap agar dibangun ruangan kelas baru 3 kelas dan Kantor guru, saat ini masih meminjam ruang perpustakaan. Sedangkan Guru utama untuk 3 bidang belum ada, yaitu bidang pertanian, perkebunan, Matematika dan Bahasa Indonesia. Sehingga perlu adanya penambahan guru,” pungkasnya. (ari)