Komoditas Ini Alami Kenaikan, Palangka Raya Kembali Alami Inflasi

IMG 20220509 144313

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2022 secara umum di Kota Palangka Raya menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada April 2022 di Kota Palangka Raya terjadi inflasi sebesar 0,97 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,25 pada Maret 2022 menjadi 110,31 pada April 2022.

“Tingkat inflasi tahun kalender (April 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 2,29 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 4,36 persen,” terang Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro dalam rilisnya, Senin (9/5/2022).

Eko menjelaskan, Inflasi bulanan di Palangka Raya terjadi karena peningkatan nilai indeks harga konsumen hampir di semua kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok transportasi sebesar 3,98 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,20 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,95 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,56 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,43 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,39 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,33 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

“Sementara itu kelompok pendidikan terpantau tidak mengalami perubahan indeks harga. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di Kota Palangka Raya pada April 2022 antara lain angkutan udara, bensin, air kemasan, bahan bakar rumah tangga, upah asisten rumah tangga, ikan nila, minyak goreng, semangka, keramik dan sate,” tambah Eko.

Lebih lanjut, Eko mengatakan komoditas yang mengalami penurunan harga dan memperlambat laju inflasi antara lain yaitu cabai rawit, tomat, wortel, biskuit, ikan asin sepat, daun singkong, sabun detergen bubuk/cair, ikan mas, tauge/kecambah dan oyong/gambas/bestru/emes.

Sementara inflasi tahun kalender sebesar 2,29 persen terjadi karena peningkatan indeks kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin (4,31 persen), kelompok transportasi (3,98 persen) dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (3,46 persen). Inflasi tahun ke tahun (4,36 persen) di Palangka Raya disebabkan oleh meningkatnya indeks harga konsumen pada beberapa kelompok pengeluaran, antara lain pada kelompok transportasi (8,73 persen), kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin (5,30 persen) dan kelompok makanan, minuman dan tembakau (5,19 persen). (asp)