BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kericuhan antara aparat dan Oknum massa di PT HMBP, Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan kembali pecah, Sabtu (7/10/2023) siang. Satu korban dilaporkan meninggal dunia usai tertembus peluru di bagian dada.
Kapolres Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow membenarkan adanya kericuhan yang terjadi. Upaya pengamanan telah dilakukan oleh Ditsamapta, Satbrimob dan Polres Seruyan.
“Kesepakatan padahal sudah terjadi antara perusahaan dan kelompok massa. Namun ada oknum massa yang masih tidak terima dengan kesepakatan tersebut,” katanya saat dikonfirmasi.
Kapolres menjelaskan jika massa datang ke Afdeling 9 dan 10 dengan membawa pikap 30 unit. Tujuan kedatangan massa tersebut hendak melakukan panen buah sawit di dalam kebun.
Di satu sisi, di dalam kebun juga ada masyarakat yang sedang bekerja, kondisi tersebut membuat mereka resah.
“Mendapat informasi ada massa yang datang, kami memberi imbauan secara humanis. Imbauan ternyata tidak diindahkan, massa melakukan aksi anarkis menggunakan ketapel berisikan batu dan melempari petugas,” jelasnya.
Kondisi yang terus memanas memaksa petugas harus mengeluarkan tembakan gas air mata ke arah massa. Namun massa justru melempari petugas.
“Kita juga amankan beberapa massa, mereka kedapatan membawa alat egrek, parang dan bom molotov serta sejumlah senjata jenis PVC,” tuturnya.
Ditanya mengenai adanya korban jiwa akibat luka tembakan, Ampi menuturkan terima kasih melakukan pendalaman.
“Untuk korban jiwa yang tertembak perlu kami dalami dulu. Kondisi saat ini sudah berangsur kondusif,” pungkasnya.
Sementara itu, viral video beredar terkait korban tewas dalam konflik yang terjadi di PT HMBP, Desa Bangkal, Seruyan pada Sabtu (7/10/2023). Dalam video terlihat korban tewas akibat terjangan peluru digotong oleh rekannya untuk dievakuasi. (yud)