Dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Melaksanakan Pengabdian Masyarakat dengan Membuat dan Membagikan Handsoap Bar dari Limbah Daun Galam

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh beberapa Dosen Universitas Muhammadiyah Palangkaraya adalah suatu keharusan. Hal tersebut sesuai dengan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah yaitu bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan pengembangan dan pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Beberapa dosen yaitu Muhammad Azhari, M.Si., Rudy Yoga Lesmana, M.Si dan Siti Juhairiah, M.Pd. melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggandeng Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Palangkaraya sebagai mitra. Tim ini melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan membuat Hand Soap Bar Limbah Daun Galam dan membagikannya kepada masyarakat di kota Palangka Raya.

Pemilihan limbah daun galam sebagai salah satu bahan pembuatan handsoap bar karena ketersediaannya yang melimpah dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Galam merupakan tumbuhan khas daerah rawa gambut yang jumlahnya melimpah, keberadaannya menjadi peluang bagi manusia untuk dimanfaatkan, pada skala kecil, maupun skala komersial (bahan dagang dan industri). Bagian tanaman yang dimanfaatkan selama ini lebih dominan ke pemanfaatan batang utama, sedangkan bagian yang lain dibiarkan atau dibuang seperti daun dan ranting.

Jumlah biomassa galam yang tidak dimanfaatkan dengan jumlah yang terus bertambah akan menimbulkan permasalahan bagi lingkungan, karena kecepatan pembusukan jauh lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan produksi. Bagian dari pohon galam seperti daun sebenarnya dapat menjadi peluang usaha untuk dilakoni masyarakat dalam bidang perekonomian. Limbah daun galam masih memiliki kandungan aktif yang bermanfaat untuk manusia, diantaranya seperti alpha-Terpineol, alpha-Farnesena, Metileugenol dan Azulena. Perlu diketahui bahwa daun kering galam yang diangini mengandung 0.97% minyak atsri dan dapat digunakan untuk menghambat aktifitas mikroorganisme.

Saat ini alpha-Terpineol digunakan sebagai bahan parfum, anti jamur, anti serangga, desinfektan bahkan sedang dilakukan pengkajian untuk anti kanker. Alpha-Farnesena digunakan sebagai biofuel (bahan bakar ramah lingkungan). Metileugenol digunakan sebagai pembuatan parfum, penyedap, dan bidang farmasi, sedangakan Azulena digunakan untuk mengatasi peradangan, menenangkan kulit yang sensitif, dan menghaluskan kulit serta sebagai bahan anti inflamasi (nyeri dan demam).

Kandungan yang dimiliki oleh limbah daun galam tersebut dapat dijadikan sebagai produk ekonomis sekaligus sebagai produk sabun rumahan yang bermanfaat bagi masyarakat apalagi saat ini kondisi lingkungan yang tidak diuntungkan terutama bagi manusia oleh wabah Covid-19. Penggunaan produk sabun berbahan dasar limbah daun galam ini diharapkan mampu mengurangi aktivitas mikroorganisme yang tidak menguntungkan atau yang bersifat patogen parasit. Data aktual menunjukkan bahwa angka penderita Covid-19 di lingkungan saat ini semakin meningkat, misalnya di Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah.

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul kegiatan “Hand Soap Bar Limbah Daun Galam Sebagai Produk Hand Wash di Kota Palangka Raya” yaitu dengan Metode Cold Process dan demonstrasi serta Aplication yaitu metode yang digunakan untuk membuat Hand Soap Bar. Metode lain yang digunakan adalah sosialisasi dan pembagian produk kepada masyarakat. Sejak awal pengumpulan daun galam, proses pembuatan sabun di laboratorium MIPA Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, pengemasan dan labeling, dan membagikan kepada masyarakat dengan mengikutsertakan beberapa orang mahasiswa. Tujuannya agar mahasiswa sebagai generasi muda memiliki kepedulian pada isu sosial dan lingkungan sekaligus menumbuhkan motivasi untuk mencari/menawarkan solusi pada permasalahan yang terjadi.

Gambar 1. Proses pengemasan dan labeling
Gambar 2. Handsoap Bar yang belum dikemas
Gambar 3. Hasil akhir produk
Gambar 4. Membagikan Handsoap Bar