Puisi: Seberkas Menembus
Seberkas menembus ruang gulita Terpejam pada awalnya Kala mata terbuka menerima cahaya Nampak erat seakan mengajak bercerita Sinar yang didambakan...
Seberkas menembus ruang gulita Terpejam pada awalnya Kala mata terbuka menerima cahaya Nampak erat seakan mengajak bercerita Sinar yang didambakan...
Diamku tak melulu karena bisu Tak jua karena ragu Apalagi lesu Dan pula layu Diamku memberi makna Memberi ungkapan pada...
Gemuruh riuh mengutarakan Rasa yang memecah belah tak karuan Kerap kali tak terucapkan Hanya di benak menggumpal demikian Angin kencang...
Jingga menembus jendela Masuk ke dalam sebuah ruang Warnanya seolah hendak menyapa Hai, ada berita senang Kala burung-burung pulang Bersama,...
Damai hati terasa Gembira dengan ragam rasa bahagia Lenyap ribuan sakit yang menghunjam Juga beberapa cerita tentang tangis nan kejam...
Kala terlukis jejak kaki yang membekas Separuh hati memikirkan kisah yang mengisi Sedikit bertolak dari ekspektasi Tapi tetap harus yakin...
Kala teduh seusai rintik Masih kaku enggan berbisik Setelah berlalu di setiap sudut yang dingin Tak kunjung tiba yang kuingin...
Sejak pagi nampak mengabu Langit cerah yang kudamba sejak hari itu Sedikit bersedih Tapi tak menumpahkan tangis Cuaca tak mendukung...
Kali itu, bulan yang tak melekuk Tapi, nampak utuh terbentuk Dengan pancaran yang sempurna Seolah lenyap setiap asa Cahaya panjang...
Erat mengusik di kepala Kala detik-detik jarum jam bersuara Mendekat kepada angka lima Menunggu, sambil memeluk lutut di dekat jendela...
© 2021 Balanganews.com.