Gelar Seni Budaya Semarakkan Peringatan Hari Perempuan Internasional di Kalteng

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menggelar Gelar Seni Budaya dengan tema “Untuk Semua Perempuan dan Anak Perempuan: Hak, Kesetaraan, Pemberdayaan”.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, yang mewakili Gubernur Kalteng, di Panggung Theater Terbuka Taman Budaya Kalteng, Jumat (21/3/2025).

Dalam sambutannya, Yuas Elko menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga eksistensi budaya bangsa.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sendiri terus berupaya dengan memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pembinaan dan pengembangan seni budaya daerah yang merupakan bagian integral dari kebudayaan nasional,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan motivasi bagi para penggiat seni untuk terus berkarya dan memperkenalkan budaya Kalteng kepada masyarakat luas, termasuk menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.

“Semoga kegiatan ini menjadi sarana yang dapat mendorong dinamisasi seni sehingga lebih bermakna, yang pada gilirannya mampu meningkatkan kontribusi dalam pembangunan daerah dan dalam koridor ekonomi kreatif, dengan menempatkan seni sebagai salah satu pilar utama,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng melalui Kepala UPT Taman Budaya, Wildae D. Binti, menyampaikan bahwa selain memperingati Hari Perempuan Internasional, acara ini juga bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan, dan menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya lokal.

Sebanyak tujuh penampilan meriahkan panggung malam itu, di antaranya SBB Betang Batarung, Andino Cleff Art Production, SSB Durut Riwut Taheta, Sanggar Vokalia Anak Swara Suluh Batarung, Alpha Soul Dance Studio, Studio Klambi, serta Naya and Friends.

“Secara khusus, kami dari UPT Taman Budaya ingin menampilkan dan memperkenalkan kepada masyarakat bahwa perempuan-perempuan Kalteng berdaya, terutama melalui potensi seni budaya yang mereka miliki,” tandas Wildae.

Dengan semangat kesetaraan dan pemberdayaan, acara ini menjadi wujud apresiasi terhadap perempuan dan anak perempuan di Kalteng, sekaligus memperkuat pelestarian seni budaya sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang. (asp)