Bentuk Posko Siaga Karhutla di Empat Wilayah Rawan

Whatsapp Image 2025 08 03 At 12.49.17 Pm
POSKO : Suasana posko siaga bencana karhutla yang dibangun di halaman kantor BPBD setempat, Jumat (1/8/2025).

BALANGANEWS, KUALA KURUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gumas telah membentuk posko siaga bencana karhutla pada empat wilayah rawan, yaitu Kecamatan Kurun, Tewah, Mihing Raya dan Rungan Hulu.

Posko siaga bencana karhutla itu melibatkan tim gabungan dari berbagai unsur, seperti personel BPBD, TNI, Polri, tagana, PDAM, dinas kesehatan, aparat desa dan kecamatan, hingga relawan masyarakat peduli api.

“Posko siaga karhutla berfungsi sebagai pusat kendali cepat untuk merespon seluruh potensi dan kejadian karhutla,” kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Gumas Atis, Minggu (3/8/2025).

Pembentukan posko itu merupakan langkah nyata dan strategis dari pemerintah dalam menghadapi ancaman karhutla yang kerap terjadi saat musim kemarau. Dengan terbentuk posko, maka sangat diharapkan mampu meminimalisir kerugian akibat karhutla dan ciptakan rasa aman ke masyarakat.

“Kami telah mempersiapkan seluruh personel untuk siaga, dan bertindak cepat merespon setiap potensi dan kejadian karhutla di Kabupaten Gumas,” ujarnya.

Dia juga menginstruksikan seluruh anggota siaga bencana karhutla agar menjaga kesehatan, menjalin komunikasi dengan koordinator di lapangan, susun laporan harian perkembangan maupun penanganan kejadian karhutla.

“Posko ini bukan sekadar formalitas, tapi juga wujud keseriusan dalam menjaga keselamatan warga dan kelestarian lingkungan,” terangnya.

Dia menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi di lapangan. Setiap informasi, koordinasi tindakan, maupun penyaluran logistik dan tenaga akan terfokus di posko karhutla, agar penanganan bisa dilakukan secara efisien dan terorganisir.

“Kami juga mengimbau seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah Karhutla, termasuk melapor jika melihat aktivitas mencurigakan yang berpotensi memicu kebakaran,” tegasnya.

Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan aktif masyarakat, maka Kabupaten Gumas optimis dapat menghadapi musim kemarau dengan kesiapsiagaan maksimal, dan minimalisir dampak buruk karhutla terhadap lingkungan dan kehidupan sosial ekonomi warga.

“Karhutla bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Masyarakat harus jadi bagian dari solusi,” pungkasnya. (ahs)