Pemkab Gelar Rakor Penentuan Rencana Lokasi KKN-Tematik Tahun 2023

WhatsApp Image 2023 05 09 at 11.54.42 AM
Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Gumas, Richard didampingi Kepala Bappedalitbang, Yantrio Aulia, memimpin rakor pelaksanaan KKN-Tematik tahun 2023, di aula kantor Bappedalitbang setempat, Senin (8/5/2023)

, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan rapat koordinasi (rakor) terkait pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN)-Tematik tahun 2023, dan pengabdian kepada masyarakat lainnya oleh civitas akademika dari Universitas (UPR).

“Rakor ini merupakan penentuan rencana lokasi dan tema program pelaksanaan KKN-Tematik tahun 2023,” ujar Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Gumas Richard, Senin (8/5/2023).

Dia menuturkan, pelaksanaan KKN-Tematik sebagai bentuk tindaklanjut kesepakatan bersama antara Pemkab dan UPR tentang Kerjasama Pembangunan Daerah dan Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta Perjanjian Kerjasama antara Bappedalitbang dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPR tentang Percepatan Pencegahan dan Penurunan .

“Ini sebagai landasan para pihak untuk menjadikan UPR sebagai mitra Pemkab dalam pembangunan daerah, khususnya SDM melalui dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat,” tuturnya.

Dia mengatakan, kesepakatan kerjasama tersebut bertujuan untuk mempercepat pencapaian target program pencegahan dan penurunan stunting, yaitu penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Gumas pada akhir tahun 2024 dibawah 14 persen.

“Ini juga untuk menjadikan Kabupaten Gumas sebagai laboratorium lapangan bagi seluruh civitas akademika UPR dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, guna mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah,” katanya.

Terpisah, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Gumas Yantrio Aulia menyampaikan, kerjasama dengan LPPM UPR sudah berjalan dua tahun, yakni sejak tahun 2021. Ruang lingkup kerjasama mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program penanggulangan stunting, peningkatan pengetahuan remaja mengenai gizi, perilaku hidup bersih dan sehat, pola gizi seimbang, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi narkoba, kesehatan reproduksi dan pernikahan dini.

Lalu, peningkatan pengetahuan ibu mengenai makanan tinggi , protein, dan mikronutrien yang kaitannya dengan pangan lokal, peningkatan kemampuan deteksi stunting dan defisiensi gizi dari aspek penyakit oleh kader kesehatan, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.

“Kami berharap kerjasama ini terus berlanjut, baik itu di bidang lainnya. Untuk mendukung kegiatan dan program itu, kami juga memberikan bantuan stimulus kepada kelompok mahasiswa KKN di lokus stunting,” tandasnya. (ahs)