Waspada Karhutla Beserta Dampaknya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Katingan, Yobie Sandra

, – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten , Yobie Sandra mengingatkan kepada seluruh masyarakat Katingan agar waspada dengan hutan dan lahan () beserta dampaknya. Peringatan ini diungkapkannya kepada sejumlah awak media, Selasa (24/9/2024) kemaren, di ruang kerjanya.

Hal ini menurut Yobie Sandra, menyikapi fenomena di daerah kita yang selama satu bulan ini cuaca cukup panas, di mana sebenarnya tidak hanya berlaku juga di Kabupaten dan Kota di seluruh Republik Indonesia. Dan, cuaca panas saat ini bukan berarti sama dengan gelombang panas yang pernah terjadi beberapa waktu lalu, namun panas saat ini lantaran posisi matahari yang terbit sudah mendekati equator. “Dengan kata lain, cuaca panas yang terjadi saat ini lantaran posisi matahari berada mendekati muara equator. Sehingga, suhu di daerah kita terjadi panas yang cukup kencang,” terangnya.

Makanya selama dua minggu terakhir ini di daerah kita menurut Yobie Sandra, baru kemarin saja turun hujan. Sementara kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga terjadi beberapa kali di Kabupaten Katingan ini. Baik di wilayah Kecamatan Katingan Hilir maupun di wilayah Kecamatan lainnya.

Sehubungan dengan itulah, dirinya mengingatkan kepada masyarakat, tidak hanya waspada terjadinya karhutla saja, tapi juga waspada terhadap dampak dari karhutla itu sendiri. “Karena, setiap terjadinya karhutla, pasti menimbulkan asap, yang bertebaran di mana-mana,” terangnya.

Selanjutnya, dampak dari asap itu menurutnya bukan saja mengganggu kita, tapi juga mengganggu aktivitas dan perjalanan, khususnya yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat di jalan raya serta yang menggunakan perahu bermotor di Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan. “Sebab, kian banyak asap yang bertebaran di daerah kita akan semakin kabut. Sehingga akan semakin sulit pula saat menggunakan kendaraan di perjalanan,” ujarnya.

Asap tersebut menurutnya akan semakin menebal lagi pada waktu subuh dan dini hari. Oleh karena itu, jika ingin mengadakan perjalanan jauh sebaiknya ditunda dulu sampai kabutnya sudah tidak ada lagi. Maksudnya, silahkan perjalanan jauh, tapi jangan pada dini hari. Tunggu sampai pagi harinya. “Ini semua demi keselamatan dan kelancaran kita dalam perjalanan menuju tempat tujuan,” saran mantan Camat Katingan Tengah ini. (abu)