Ini Aturan Menghangatkan Makanan untuk Sahur

Selain waktu berbuka puasa, santap sahur juga merupakan rutinitas seru yang dilakukan di bulan Ramadan. Waktu sahur yang terbatas membuat banyak orang memilih menghangatkan makanan untuk sahur, ketimbang memasak dari awal.

Cara ini tentunya lebih praktis, terutama bagi yang punya banyak kesibukan. Namun, dari segi kesehatan, menghangatkan makanan untuk sahur ada aturannya, lho. Salah-salah, tidak hanya nutrisi dari makan yang hilang, tetapi juga menimbulkan efek berbahaya bagi tubuh.

Menghangatkan Makanan untuk Sahur Berbahaya, Jika…

Banyak orang yang hanya fokus memasak makanan untuk berbuka puasa. Saat sahur, umumnya menu yang disajikan adalah makanan sisa berbuka yang dihangatkan kembali. Hal ini dilakukan demi kepraktisan sekaligus mencegah mubazir makanan.

Cara menghangatkan makanan untuk sahur banyak metodenya. Ada yang menggunakan microwave, atau kompor. Meski rasa dari makanan tidak akan berubah saat dihangatkan, apakah kebiasaan ini bisa berbahaya bagi kesehatan?

Sebenarnya, aman-aman saja jika ingin menghangatkan makanan untuk sahur. Namun, sebaiknya jangan menghangatkan makanan hingga berkali-kali. Semakin sering makanan disimpan di kulkas lalu dihangatkan kembali, maka dapat memicu adanya racun dalam makanan.

Hal ini karena proses menghangatkan makanan untuk sahur berulang kali dapat membuat zat dalam makanan berubah menjadi racun yang bersifat karsinogen. Tak hanya itu, ketika makanan disimpan di kulkas, ada kemungkinan bakteri dari bahan-bahan lain berpindah ke makanan.

Begini Cara Aman Menghangatkan Makanan untuk Sahur

Ada beberapa aturan agar dapat menghangatkan makanan untuk sahur dengan aman. Aturan utamanya, yaitu pastikan makanan hanya dipanaskan satu kali. Hindari menghangatkan makanan, lalu memasukkannya kembali ke kulkas, dan menghangatkannya lagi keesokan harinya, dan seterusnya.

Makanan yang akan dihangatkan juga sebaiknya didiamkan terlebih dahulu hingga benar-benar dingin, sebelum dimasukkan ke kulkas. Hal ini bertujuan untuk mencegah bakteri berkembang biak dalam makanan. Lalu, bagaimana cara yang baik untuk menyimpan makanan untuk dihangatkan lagi?

Tentunya, pastikan untuk menempatkan makanan dalam wadah yang tertutup rapat. Suhu di kulkas juga penting untuk diperhatikan. Cara untuk menyimpan makanan yang akan dihangatkan, sebaiknya suhu kulkas berkisar di bawah 4 derajat Celcius.

Khusus untuk bahan makanan hewani, seperti daging sapi atau ayam, sebaiknya simpan di bagian freezer untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri. Paling lama, makanan bisa disimpan di kulkas hingga 4 hari. Sementara pada freezer, makanan dapat disimpan hingga 3-5 bulan.

Lalu, saat ingin menghangatkan makanan untuk sahur, suhu yang disarankan adalah maksimal 74 derajat Celcius. Jika lebih dari itu, kandungan nutrisi dari makanan dapat hilang. Sementara itu, makanan berkuah, sebaiknya panaskan makanan tersebut hingga mendidih.

Makanan yang Tidak Boleh Dihangatkan

Ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan berkali-kali, atau jangan dihangatkan sama sekali, yaitu:

1.Bayam

Sayuran hijau ini tidak boleh dimasak terlalu lama atau dihangatkan kembali. Sebab, kandungan nitrat dalam bayam dapat berubah menjadi nitrit yang dapat memicu kanker.

2.Ayam

Meski boleh saja jika dihangatkan satu kali, ayam sebaiknya tidak dihangatkan hingga berkali-kali. Protein dalam ayam bisa berubah jika berkali-kali dihangatkan, dan memicu masalah pencernaan.

3.Kentang

Kentang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, namun termasuk dalam daftar makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan berulang kali. Kandungan gizi dalam kentang dapat menguap dan hilang jika berkali-kali dihangatkan. Jadi, sebaiknya kentang dikonsumsi langsung setelah dimasak. (halodoc)