Disdikbud Mura Prioritaskan Perbaikan Ruang Kelas

71d23ad0 f763 4c68 bb06 c4cd7802db9e

, – Di tahun 2022 kemarin, tepatnya pada hari Kamis 20 Oktober, dan menggelar kegiatan lokakarya kurikulum Program Sekolah Penggerak (PSP) Balai Guru Penggerak (BGP) angkatan I tahun kedua di aula B kantor Bupati.

Dalam sambutannya pada kesempatan tersebut, Kepala Disdikbud Murung Raya Ferdinand Wijaya mengatakan di hadapan 24 peserta yang merupakan Kepala Sekolah di Murung Raya, meminta agar mereka mengusulkan untuk tahun 2023 apa yang menjadi kekurangan dan yang mereka butuhkan semisal IT atau rehab ruangan.

Kemudian ditahun 2023 Kepala Bidang (Kabid) Dasar Lampung saat diwawancarai awak media di ruangannya pada Selasa (24/1/2023) terkait hal tersebut, Dalam mewakili Kepala Disdikbud Murung Raya Ferdinand Wijaya.

Mengatakan bahwa sebelumnya pada tahun 2022 masing – masing sekokah di satuan pendidikan Murung Raya sudah mengajukan proposal dan sudah ditampung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Murung Raya.

“Tetapi terlepas dari itu tidak semua Kepala sekolah, megajukan proposal perbaikan fasilitas sekolah, tapi kita petik dari Dinas pendidikan maupun koordinator wilayah (korwil) bidang pendidikan yang ada di kecamatan untuk mendata,” ujar Lampung.

Sebab jelasnya, pengawas yang ada di masing – masing sekolah merupakan ujung tombak untuk melihat keadaan bangunan sekolah dan di samping itu nantinya melewati pengawas , serta melewati pihak sekolah diajukanlah sebuah proposal permohonan sarana prasarana untuk .

“Proposal itu bisa berupa permintaan perbaikan bangunan sekolah, perumahan guru, alat peraga pembelajaran dan segala macamnya, segala sesuatu yang memang dapat kita fasilitasi dari Dinas Pendidikan,” sebut Lampung.

Ia juga mengatakan proposal itu nantinya akan diteruskan dan diusulkan bersama-sama dalam bentuk rencana kerja yang akan dilakukan kedepannya.

“Untuk semua usulan perbaikan fasilitas sekolah itu kami tampung terlebih dahulu, karena tidak semuanya dapat kami anggarkan dan realisasikan ditahun ini, akan tetapi ditahun yang datangnya lagi kami masukan kembali usulan yang belum direalisasi itu dan usulan proposal sekolah itu yang akan kita dianggarkan serta realisasikan ditahun berikutnya,” ungkap Lampung.

Tetapi ia juga mengatakan realisasi proposal perbaikan sekolah itu juga tergantung prioritas mana terlebih dahulu dan yang lebih penting.

“Contoh misalnya di suatu sekolah, mana yang lebih prioritas antara sarana ruang kelas atau rumah guru, jelas kita prioritaskan ruang kelas dulu baru rumah guru,” ujar Lampung.

Karena ungkapnya guru – guru yang tinggal di perumahan guru yang dekat sekolah itu bisa terlebih dahulu menumpang sementara di rumah penduduk atau Kepala Desa. (USW/RK1)