BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Nuryakin melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sri Widanarni menyampaikan laporan realisasi anggaran Pemkab dan Pemko serta perangkat daerah 2023.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi per 31 Desember 2023, realisasi keuangan oleh Pemprov Kalteng sebesar Rp6,101 triliun lebih dari total pagu anggaran perubahan Rp7,207 triliun lebih.
“Termasuk anggaran BTL dari DPRD, PPKD dan KDWKD atau sebesar 84,66 persen, sedangkan realisasi fisik 89,77 persen,” kata Sri pada Rapat Tim Evaluasi Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2024, di Hotel Aquarius Palangkaraya, Kamis (18/1/2024).
Sementara, belanja APBD dari 15 Perangkat Daerah Provinsi pemegang anggaran belanja langsung tahun anggaran 2023. Tertinggi dicapai oleh Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Kalimantan Tengah dengan realisasi keuangan Rp130,838 miliar lebih atau 96,42 persen dan capaian realisasi fisik 100 persen.
Tertinggi kedua, Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Provinsi Kalimantan Tengah, realisasi keuangan Rp593,844 miliar lebih atau 95,49 persen dan capaian fisik 95,49 persen.
“Selanjutnya, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, realisasi keuangannya Rp104,938 Miliar lebih atau 92,37 persen dan capaian realisasi fisik 100 persen,” sambung Sri Widanarni.
Sementara itu, belanja APBD dari 15 Perangkat Daerah Provinsi tahun anggaran 2023 terendah dicapai oleh Dinas Sosial, dengan realisasi keuangan Rp27,071 Miliar lebih atau 23,91 persen dan realisasi fisik 29,35 persen.
Selanjutnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata realisasi keuangan Rp57,255 Miliar lebih atau 32,58 persen, realisasi fisik 42,31 persen, dan Dinas Kehutanan, dengan realisasi keuangan Rp255,296 Miliar lebih atau 64,44 persen dan realisasi fisik 65,90 persen.
“Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah
Realisasi keuangan Rp19,867 Triliun lebih dari total pagu anggaran Rp22,628 Triliun Lebih atau sebesar 87,80 persen, sedangkan realisasi fisik sebesar 92,48 persen,” ujar Sri.
Untuk belanja APBD tertinggi dicapai oleh Kabupaten Kotawaringin Barat, dengan realisasi keuangan Rp1,620 Triliun lebih atau 95,00 persen, dan realisasi fisik 99,07 persen.
Selanjutnya, Kabupaten Pulang Pisau dengan realisasi keuangan Rp1,294 Triliun lebih atau 94,18 persen, realisasi fisik 97,51 persen, dan Kabupaten Katingan realisasi keuangan Rp1,425 Triliun lebih atau 93,79 persen dan realisasi fisik 97,15 persen.
Sedangkan belanja APBD terendah dicapai oleh Kabupaten Barito Utara, dengan realisasi keuangan Rp1,798 Triliun lebih atau 79,59 persen dan realisasi fisik 87,72 persen.
“Selanjutnya Kabupaten Kotawaringin Timur, realisasi keuangan Rp1,984 Triliun lebih atau 80,76 persen, realisasi fisik sebesar 87,68 persen dan Kabupaten Kapuas realisasi keuangan Rp2,032 Triliun lebih atau 82,68 persen dan realisasi fisik 85,22 persen,” pungkasnya. (asp)